SOLOPOS.COM - Mendongengkan anak setelah waktu belajar membuat anak lebih cepat tidur. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SOLO — Seorang anak biasanya akan lebih bersemangat melakukan sesuatu jika dia melakukan hal itu dengan suasana hati yang menyenangkan. Jika anak merasa dipaksa, dia pun akan setengah hati melakukan suatu hal.

Guru TK Islam Internasional Al Abidin yang juga pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Indonesia (Himpaudi) Kecamatan Banjarsari, Tuwiyem, mengungkapkan aktivitas tidur bagi anak akan lebih menyenangkan jika suasana hati anak juga senang. Oleh karena itu sebelum tidur, sebaiknya orang tua berusaha membuat suasana hati anak senang, misalnya membacakan cerita kesukaan anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Beri perhatian kepada anak sepenuh hati agar anak bisa benar-benar merasakan kasih sayang orang tuanya,” katanya saat ditemui Koran O di Laweyan, Solo, Minggu (22/9/2013).

Jika memungkinkan, katanya, orang tua mencari tahu apa aktivitas yang dilakukan anak di sekolah, keesokan harinya. Sebelum tidur, beri tahu anak, apa kegiatan yang akan dia ikuti di sekolah,pagi harinya. Misalnya memberi tahu anak bahwa besok dia akan belajar mewarnai, menggunting pola dan sebagainya.

Sampaikan informasi itu secara ekspresif agar anak tertarik mendengarkannya. Dengan cara itu, anak kemungkinan akan lebih bersemangat segera tidur malam, sehingga pagi harinya bisa bangun lebih awal dan segera berangkat ke sekolah. “Siapa pun orangnya, apalagi anak, jika dipaksa melakukan sesuatu, pasti tidak enak. Jadi orang tua harus berusaha menciptakan suasana menyenangkan ketika anak akan tidur. Hal ini kadang dilupakan orang tua,” ungkapnya.

Jika berbagai usaha sudah dilakukan orang tua tapi hasilnya nihil, ungkapnya, tak ada salahnya jika orang tua meminta bantuan guru di sekolah. Bagi anak-anak TK atau SD yang masih awal, biasanya perkataan guru lebih didengarkan. Oleh karena itu, orang tua bisa meminta guru agar menyampaikan materi tentang manfaat tidur dan problematika yang dihadapi orang tua.

Namun, imbuhnya, jika seorang anak terbiasa tidur larut malam misalnya pukul 22.00 WIB dan pagi harinya tetap bisa bangun pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, hal itu tidak perlu terlalu dirisaukan orang tua. Syaratnya, kondisi kesehatan anak tetap terjaga. Menurutnya, lama tidur anak tidak bisa disamaratakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya