SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu bekerja tanpa meninggalkan kewajiban mengasuh anak (Kimconstable.com)

Tips asuh anak kali ini membahas dampak negatif yang ditimbulkan dari memposting foto anak di media sosial.

Solopos.com, SOLO – Seiring perkembangan teknologi yang kian pesat, banyak orang tua yang mengunggah foto anak mereka di media sosial (medsos). Ternyata kebiasaan itu memiliki dampak negatif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyak orang tua yang menyadari bahwa terlalu sering narsis dengan memajang foto anak atau foto keluarga di media sosial berpotensi membawa dampak negatif terhadap psikologis si kecil.

Psikolog Klinis Rosdiana Setyaningrum menjelaskan kebanyakan orang tua pada era digital yang terbiasa dengan gadget dan medsos merasa terlalu peduli dengan pandangan orang lain terhadap citra keluarganya.

Akibatnya, mereka sibuk melakukan pencitraan di media sosial dengan memasang foto anaknya, yang tak jarang sudah didandani terlebih dahulu. Setiap aktivitas anak terdokumentasikan di akun media sosial orang tuanya, baik di Path , Instagram, Facebook , Twitter, dan sebagainya.

Menurut psikolog yang akrab disapa Diana tersebut, pencitraan dengan mengunggah foto anak lantas menjadi kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Kebanyakan orang tua tidak menyadari hal tersebut dapat menimbulkan tekanan sosial terhadap si buah hati.

Di sela-sela diskusi Tantangan Pola Pikir Orang Tua Milenial terhadap Pola Pengasuhan Anak di Indonesia, Diana menambahkan narsis foto anak yang kebablasan kerap menimbulkan kompetisi yang tidak sehat.

“Mengunggah foto anak atau keluarga tidak masalah dilakukan sesekali. Namun, banyak ortu yang sampai kebablasan melakukan pencitraan. Ada yang sampai melarang anaknya berfoto dengan karena follower-nya sudah banyak. Ini menjadi semacam persaingan,” ucapnya.

Di sisi lain, dia menilai banyak orang tua yang kecanduan gadget dan media sosial, serta malas menggali informasi apakah kegemaran narsis dengan foto anak berdampak positif bagi tumbuh kembang buah hati.

Selain itu, banyak pula orang tua yang malas belajar tentang pola pengasuhan yang tepat karena merasa terlalu percaya diri dan sudah mampu mendidik anak sesuai keinginan mereka.

“Cobalah lebih rendah hati dan mau untuk belajar. Kalau ada apapun, usahakan untuk dikulik lebih mendalam . Misalnya, saat hendak mengunggah foto anak di media sosial, tidak ada salahnya jika orang tua lebih dulu mencari informasi, baik melalui buku atau Internet, soal dampak positif dan negatifnya,” lanjut Diana.

Mengurangi kebiasaan pamer foto anak atau keluarga di media sosial, para orang tua dapat lebih jeli menelaah kondisi dan situasi serta realita yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.

Jangan sampai kebiasaan hari ini yang dilakukan untuk mendapatkan pujian atau citra positif di dunia maya malah berbalik menjadi hal yang merugikan bagi anak-anak pada saat mereka beranjak besar. Lebih bijaklah dalam menyikapi tren gaya hidup di sekitar Anda!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya