SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa sekolah dasar (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Seorang anak kadang kala enggan bersekolah. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Antara lain karena anak merasa bosan atau menghadapi masalah di sekolah. Haruskah hal itu dibiarkan kala terjadi?

Paikolog dari Biro Konsultasi Obsesi Sukoharjo Budhy Lestari mengungkapkan seorang anak yang kadang enggan bersekolah itu sebenarnya wajar. Ia mengibaratkan hal itu seperti orang dewasa yang kadang juga merasa malas bekerja.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Mungkin anak merasa bosan atau ingin suasana baru,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di TK Islam Internasional Al Abidin, Solo, Rabu (14/5/2014).

Penyebab lainnya anak enggan bersekolah, lanjutnya, mungkin karena anak memiliki riwayat kurang bersosialisasi. Akibatnya ketika di sekolah kurang bisa beradaptasi atau kurang bisa bergaul dengan teman-temannya. Hal itu menjadi kendala bagi anak ketika berada di lingkungan sekolah.

Bisa jadi juga, imbuh Tari, anak enggan bersekolah karena pernah mendapatkan pengalaman kurang mengenakan ketika di sekolah. Bisa karena ulah teman atau karena ada masalah dengan guru.

Oleh karena itu, lanjutnya, ketika ada anak enggan bersekolah harus dicari tahu dahulu apa penyebabnya. Selanjutnya penanganan terhadap anak tersebut disesuaikan dengan penyebabnya. “Jadi jangan dibiarkan. Nanti bisa keterusan tidak mau sekolah,” katanya.

Kepala TK Budi Utomo, Kadipiro, Solo, Sri Lestari, mengungkapkan ketika ada siswa yang tidak masuk sekolah, biasanya orang tua memberi tahu pihak sekolah, alasan anaknya tidak masuk sekolah. Jika tak ada izin dari orang tua, guru akan mencari tahu apa penyebabnya. Misalnya menanyakan kepada siswa lain yang rumahnya berdekatan dengan anak tersebut. Jika tak ada siswa yang tahu, pihak sekolah akan menanyakan kepada orang tua siswa. “Kebetulan siswa kami asalnya dari lingkungan sekolah. Jadi lebih mudah diketahui,” katanya.

Jika cukup lama anak enggan masuk sekolah, terangnya, Lestari atau guru lainnya akan mendatangi rumah siswa tersebut. Tujuannya untuk mengetahui kabar anak tersebut dan membujuknya supaya masuk sekolah.

Terkadang, imbuh Tari, ada anak enggan masuk sekolah karena sebelumnya baru saja liburan sekolah sehingga ia masih malas sekolah. Tak jarang pula, anak itu sebelumnya sakit bahkan sampai opname beberapa hari di rumah sakit. Akibatnya anak merasa lebih senang di rumah karena ketika sakit perhatian orang tua dan anggota keluarga lainnya tercurah kepadanya.

Sebenarnya, kata Tari, apa penyebab anak enggan bersekolah bisa diamati orang tua. Jika karena anak merasa bosan, terhambat saat sosialisasi atau sebelumnya sakit, orang tua bisa memahamkan anak mengapa ia harus bersekolah. Sampaikan kepada anak bahwa semua guru dan teman-temannya pada dasarnya baik dan menyayanginya.

Apabila orang tua pernah memiliki pengalaman serupa di masa kecil, tak ada salahnya diceritakan kepada anak untuk memotivasinya. “Misalnya bilang ke anak, ‘Dik, dulu ibu juga pernah malas sekolah. Tapi kalau tidak berangkat sekolah nanti ketinggalan pelajaran di sekolah. Akhirnya ibu mau sekolah,” ungkapnya.

Cara lainnya, kata Tari, memberikan hadiah kepada anak untuk memotivasinya sekolah. Misalnya diberikan suatu barang atau dijanjikan hendak liburan ke suatu tempat saat liburan sekolah nanti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya