SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><b>Solopos.com, SOLO &ndash;</b> Kurang lengkap rasanya merayakan Hari Raya Iduladha tanpa menyantap daging kambing maupun sapi yang diolah menjadi berbagai masakan bukan? Kebanyakan orang biasanya mengolah daging kurban menjadi berbagai sajian lezat, mulai dari sate, tongseng, gule, rendang, hingga dendeng.</p><p lang="zxx">Berbagai olahan berbahan dasar daging merah itu memang sangat mnggiurkan dan mampu menggoyang lidah siapapun yang menyantapnya. Namun, berbagai bahan campuran di dalamnya membuat sajian itu semakin berlemak dan berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.</p><p lang="zxx">Sejumlah hasil penelitian seperti dikutip dari <i>Telegraph, </i><span>Selasa (21/8/2018), menyebut banyak orang menghindari makan daging karena takut <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180818/485/934801/khasiat-garam-untuk-kecantikan">kolesterol</a>. Memang benar, senyawa berbahaya dari daging akan menumpuk di pembuluh darah yang </span><span>memicu</span><span> kolesterol jahat. Jika tidak segera terurai, tumpukan lemak </span><span>itu bakal merusak pembuluh darah yang mengakibatkan kolesterol. </span></p><p lang="zxx"><span>"Daging mengandung lemak tak jenuh yang memicu kolesterol jahat. Jadi, konsumsi daging berlebihan meningkatkan penyakit kardiovaskular," kata Profesor Roh Kohen dari Hebrew University of Jerusalem. </span></p><p lang="zxx"><span>Meski demikian, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi daging. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kadar kolesterol tetap stabil saat makan daging merah. Apa saja? Seimak ulasannya berikut ini: </span></p><p><b><span lang="zxx">Minum air putih</span></b></p><p lang="zxx"><span>Minum air putih dalam jumlah yang lebih banyak setelah makan daging merah. Sebisa mungkin hindari minuman berkalori tinggi seperti soda, teh manis, cokelat manis, serta sirup. </span></p><p lang="zxx"><span>Anda tetap bisa minum <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180817/485/934643/kapan-waktu-terbaik-minum-teh-hijau">teh</a>, tapi sebaiknya jangan ditambahkan gula. Kandungan polifenol dalam teh mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Namun, jika ditambahkan gula, maka khasiat antioksidan alami di dalam teh akan rusak.</span></p><p lang="zxx"><b><span>Hindari santan kental </span></b></p><p lang="zxx"><span>Makan olahan daging yang dicampur santan kental seperti rendang dan gule memang lezat. Tapi, bagi Anda yang memiliki masalah tekanan darah tinggi </span><span>alias <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180818/485/934868/penderita-hipertensi-bolahkah-makan-daging-kambing">hipertensi</a></span><span> dan kolesterol sebaiknya menghindari makanan tersebut. Lebih baik Anda mengolah daging tanpa santan kental dengan membuat semur atau sop. </span></p><p lang="zxx"><span>Jika ingin yang bersantan, Anda bisa memasak tongseng. Tapi, jangan tambahkan santan kental di dalamnya. Cukup campurkan santan encer saja ke dalam masakan itu untuk menambah rasa gurih. </span></p><p lang="zxx"><b><span>Campurkan sayuran </span></b></p><p lang="zxx"><span>Mencampurkan sayuran ke dalam olahan daging bisa menjadi alternatif bagi yang takut kolesterol naik. </span><span>Makan sayuran yang dipadukan dengan daging merah membantu mengurangi senyawa berbahaya saat proses pencernaan. Jadi, sebaiknya campurkan sayuran seperti kol, kacang panjang, mentimun, dan tomat dalam olahan daging. Tapi ingat, bagi penderita darah tinggi, asam urat, maupun memiliki keluhan kolesterol sebaiknya membatasi konsumsi daging merah. </span></p>

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya