SOLOPOS.COM - Ilustrasi pejalan kaki. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Berikut ini tips aman bikers atau pengendara motor saat berpapasan dengan pejalan kaki.

Jalan raya umumnya digunakan untuk berlalu lintas kendaraan. Namun pejalan kaki juga memiliki hak menggunakan jalan raya agar bisa segera sampai lokasi yang ingin dituju.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Untuk alasan keamanan maka pejalan kaki disarankan untuk berjalan di trotoar dan menyeberang pada zebra cross atau jembatan penyeberangan orang.

Pejalan kaki adalah bagian dalam lalu lintas yang dilindungi oleh undang-undang Nomor 22 tahun 2009, bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda.

Berikut beberapa pola pejalan kaki yang harus diketahui para bikers saat berkendara saat akan melewati atau berpapasan dengan para pejalan kaki, seperti disampaikan dalam siaran pers Astra Motor Jateng kepada Solopos.com, Kamis (23/11/2023).

 

Tipikal pejalan kaki.

Ada pejalan kaki yang menyeberang tanpa mempedulikan kondisi lalu lintas. Bahkan kerap ditemui pejalan kaki yang langsung jalan begitu saja tanpa memikirkan kendaraan yang harus memikirkan jarak pengereman dan potensi tabrakan beruntun di belakang kendaraan tersebut.

 

Tidak mudah teridentifikasi/terlihat.

Pengendara kurang memperhatikan pejalan kaki karena lebih fokus terhadap dinamika lalu lintas atau bahkan tidak melihat pejalan kaki. Faktanya banyak pejalan kaki menyeberang dari area yang tidak terlihat oleh pengendara.

 

Membelakangi arah lalu lintas.

Berlari saat menyeberang jalan untuk menghemat waktu atau agar tidak basah (saat hujan), mereka cenderung menyeberang tidak memperhatikan kondisi jalan. Kadang saat tidak hujan pun kadang mereka tidak memperhatikan kondisi jalan.

Beberapa faktor kecelakaan terjadi karena pejalan kaki salah orientasi arah datangnya kendaraan saat menyeberang jalan dua arah, mereka cenderung hanya melihat ke arah satu arah jalan saja.

 

Ragu-ragu atau bergerak tiba-tiba.

Menyeberang dengan ragu-ragu membuat pengendara bingung apakah mengurangi kecepatan atau cukup dengan klakson. Demikian pula dengan menyeberang secara tiba-tiba ke jalanan di antara kendaraan yang parkir, berlari kecil, atau menyeberang jalan tanpa memperhatikan kendaraan di dekatnya membuat pengendara bingung.

Dengan mengetahui pola pejalan kaki tersebut, bikers bisa memahami pergerakan pejalan kaki dengan langkah antisipasi agar terhindar dari kecelakaan/menabrak pejalan kaki. Pola ini juga sekaligus menjadi pengetahuan bagi pejalan kaki agar tidak melakukan pergerakan yang berpotensi mencelakai dirinya.

Disarankan pejalan kaki menghadap arah datangnya kendaraan agar bisa memperhatikan gerakan kendaraan yang datang dari arah berlawanan dan menjaga jarak dengan kendaraan yang akan melintas.

“Disarankan bagi bikers yang akan mendahului atau berpapasan dengan pejalan kaki agar menjaga jarak minimal 1 meter lebih dari badan pejalan kaki, jika pejalan kaki berjumlah 2 orang berjejeran minimal 1,5 meter jarak minimal amannya. Dan saat ada pejalan kaki melajulah dengan kecepatan rendah sebagai upaya waspada terhadap gerakan pejalan kaki,” ujar Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah (Jateng), Oke Desiyanto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya