Solopos.com, SOLO – Ketupat merupakan makanan khas Lebaran yang terbuat dari beras. Penganan yang satu ini biasanya disantap sebagai pengganti nasi dengan lauk masakan berkuah santan. Nah, bagi sejumlah orang di Indonesia, kurang lengkap rasanya jika tidak makan ketupat saat Lebaran.
Meski banyak yang menjual ketupat, membuatnya sendiri di rumah sebenarnya bukan hal sulit. Cara membuat ketupat cukup mudah dan praktis. Anda hanya perlu mengetahui tip dan trik khusus agar ketupat tersebut tidak cepat basi.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Nah tahukah Anda apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan penyimpanan ketupat? Simak ulasan spesial dari Solopos.com, Selasa (11/6/2019), berikut:
Pengisian
Pastikan takaran isian beras di dalam ketupat pas. Jangan terlalu sedikit karena akan menghasilkan ketupat yang lembek. Namun, jangan terlalu banyak, karena ketupat yang dimasak teksturnya akan seperti beras. Jadi, pastikan beras yang dimasukkan mengisi separuh kulit ketupat, tidak lebih atau kurang.
Memasak
Ketupat harus dimasak dalam waktu yang lama, yakni sekitar 2-3 jam agar tidak cepat basi. Pastikan semua ketupat terendam dalam air rebusan. Bila perlu tambahkan air ke dalam panci yang dipakai untuk merebus ketupat agar matang sempurna.
Penyimpanan
Setelah matang, tiriskan ketupat dengan cara digantung di ruang kering dan terbuka. Salah satu penyebab ketupat cepat basi adalah banyaknya air di dalamnya. Ketupat yang digantung bisa bertahan sekitar 2-3 hari.
Jika ingin awet lebih lama, simpan ketupat di dalam kulkas setelah uap panasnya hilang. Bungkus di dalam plastik kering. Anda bisa memanaskannya kembali saat hendak dimakan dengan cara dikukus. Teknik penyimpanan ini membuat ketupat bertahan hingga tujuh hari.