SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tionghoa Jogja untuk nama warga diletakan di depan.

Harianjogja.com, JOGJA-Di Indonesia, nama marga biasanya terletak pada bagian belakang, seperti Nadya Hutagalung, Choky Sitohang, dan Ratna Sarumpaet. Namun untuk masyarakat Tionghoa, nama marga atau yang disebut dengan “se” justru diletakkan pada bagian depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengamat budaya Tionghoa Chandra Gunawan mengatakan biasanya nama Tionghoa terdiri dari tiga atau empat kata dan nama marga selalu diletakkan paling depan. Kemudian, dua atau tiga kata berikutnya adalah nama pribadi.

Ekspedisi Mudik 2024

Candra Gunawan sendiri memiliki nama Tionghoa Tyia Wun Tyen. Tyia merupakan nama marga dan Eun Tyen adalah nama pribadi yang diberikan dari orang tua Candra. Nama marga yang sering digunakan di antaranya Li, Liaw, Can, Ciong, Kan, Gouw, dan Kan. Nama ini diwariskan kepada para anak turunan.

Biasanya masyarakat keturunan Tionghoa yang tinggal di Indonesia memiliki dua nama, nama Indonesia dan nama Tionghoa. Namun, pada jaman orde baru penggunaan nama Tionghoa sempat menjadi masalah. Presiden Soeharto disebut-sebut pernah melarang penggunaan nama Tionghoa di Indonesia. Masyarakat keturunan Tionghoa pun kemudian mengganti namanya di kartu identitasnya menjadi nama yang lebih bernuansa Indonesia.

“Tapi yang masih ingin mempertahankan [nama Tionghoa] ada yang mencantumkan namanya [Tionghoa] pada nama Indonesianya,” kata pria yang juga dikenal sebagai ahli spiritual di Kelenteng Poncowinatan ini.

Mereka menyisipkan penggalan kata dari nama lama ke dalam nama baru versi Indonesia. Seperti nama Ramli Sukanta, di mana kata Li diadopsi dari nama Kan Liang Lie. Masyarakat Tionghoa saat itu masih ingin menonjolkan nama lama mereka sehingga mereka sedikit membubuhkan nama Tionghoanya.

Pada era saat ini, masyarakat Tionghoa sudah bebas untuk menggunakan nama. “Tapi biasanya yang lahir tahun-tahun ini sudah pakai nama Indonesia. Sekarang mau pakai nama Tionghoa atau Indonesia, kita semua ada di tanah kelahiran Indonesia,” tegasnya.

Hanya saja, penggunaan marga ini menurutnya dapat menguntungkan seseorang jika menemukan orang dengan marga yang sama di tempat lain. Bisa jadi mereka memiliki hubungan persaudaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya