SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)-Pengurus Praja Giri Manunggal, Wonogiri mendesak Pemkab Wonogiri mereview atau meninjau ulang penerima sasaran program keluarga harapan (PKH) di Wonogiri. Praja menilai penerima PKH belum tepat sasaran namun justru menyimpan bom waktu jika tidak segera dilakukan verifikasi ulang. Praja meminta fasilitor menerapkan prosedur baku yang telah menjadi ketentuan pada program itu.

Prosedur itu adalah, warga miskin diminta mendaftar selanjutnya dilakukan verifikasi dan didatangi rumahnya oleh fasilitator. Pernyataan itu disampaikan Ketua Praja Giri Manunggal Wonogiri, Kenthut Suparyanto dan Wakil Ketua Praja, Hartono saat ditemui Espos di pendapa rumah dinas Bupati, Jumat (30/9/2011).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ikuti dan libatkan tokoh-tokoh masyarakat di desa masing-masing agar tidak menimbulkan kecemburuan,” ujar Kenthut dan diiyakan oleh Hartono.

Kenthut yang juga Kades Tukulrejo, Giriwoyo menyatakan, penerima sasaran PKH tahap I belum tepat sasaran. “Kami selalu mendapat pertanyaan dari warga, kenapa Si A tidak menerima sementara Si B yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi justru menerima PKH. Pertanyaan itu menyeluruh di hampir semua desa se-Wonogiri. akhirnya perangkat desa hanya bisa menjawab, bukan kewenangan desa namun fasilitator.”

Ditambahkan oleh Hartono, jika persoalan PKH tidak segera diselesaikan akan menimbulkan bom waktu. “Perlu peninjauan ulang, penerima sasaran. Kami sangat cocok dengan prosedur seleksi calon penerima sasaran PKH. Jika prosedur itu diterapkan tidak akan ada komplain. Prosedur itu, pihak desa mengundang warga miskin di masing-masing wilayah kemudian digelar sosialisasi. Setelah selesai sosialisasi, warga miskin yang memenuhi ketentuan diminta mendaftar langsung kemudian dilakukan kunjungan ke rumah-rumah atau pengecekan.”

Kades Manjung, Kecamatan Wonogiri, itu menilai, sasaran PKH tahap I belum tepat. “Banyak kaum boro yang justru mendapatkan PKH. Padahal secara kemampuan ekonomi, kaum boro itu lebih baik dibanding dengan seorang janda dengan anak kecil atau warga miskin di sekitar penerima.”

(tus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya