SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong>–<a title="Sedekah 5 Kepala Kerbau Tandai Giling Tebu PG Tasikmadu Karanganyar" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180412/494/910030/sedekah-5-kepala-kerbau-tandai-giling-tebu-pg-tasikmadu-karanganyar">Pabrik Gula (PG) Tasikmadu Karanganyar</a> meremajakan sejumlah mesin untuk meningkatkan produksi gula. Pantauan <em>Solopos.com</em> beberapa waktu lalu, sejumlah alat di PG Tasikmadu baru. Ada sejumlah alat atau komponen mesin yang warnanya masih mengkilap apabila dibandingkan alat lain yang sudah berumur.<br /> <br />Manager PG Tasikmadu, Bambang Sutrisno, membenarkan bahwa sejumlah alat di PG Tasikmadu baru. Dia menuding alat berwarna biru yang bertengger pada besi setebal lebih dari satu dekapan manusia dewasa. "Alat itu pengadaan akhir giling tahun lalu. Tetapi belum maksimal penggunaannya. Nah, tahun ini akan kami maksimalkan," kata Bambang saat berbincang dengan wartawan, pekan lalu.</p><p>Tetapi, Bambang tidak menyebutkan nama alat tersebut. Dia menjelaskan bahwa <a title="Perwakilan Mangkunegaran Tak Datang, Mediasi Revitalisasi Eks PG Colomadu Batal" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/494/908662/perwakilan-mangkunegaran-tak-datang-mediasi-revitalisasi-eks-pg-colomadu-batal">penggilingan tebu</a> saat ini menggunakan listrik. "Kalau dulu pakai turbin uap. Sekarang pakai listrik. Ini generasi lebih modern. Tahun ini pengadaan. Intinya supaya lebih optimal pemerahan," ujar dia.</p><p>Alasan pengadaan sejumlah alat adalah untuk meningkatkan produksi. Dia mengakui bahwa kendala penggilingan selama ini adalah hasil pemerahan tebu tidak maksimal. PG Tasikmadu menargetkan menggiling 335.000 ton tebu dan memproduksi 26.800 ton gula pada tahun ini.</p><p>"Supaya lebih optimal <em>pressing</em> dan produksi meningkat. Bertahap nanti ada pembaruan mesin. Kami menunggu as gilingan satu. Supaya lebih efisien dan mengurangi <em>losses</em>. Harapan kami pemerahan tebu lebih maksimal, mengurangi <em>losses</em> yang terangkut di ampas tebu," jelas dia.</p><p>Bambang berharap produksi tahun ini meningkat. Dia menyampaikan persoalan penggilingan bukan pada kualitas tebu. Tebu yang dipasok 80% dari Karanganyar dan sisanya dari Klaten, Wonogiri, Sragen bagian barat, Ngawi bagian barat, dan lain-lain di Soloraya itu berkualitas.</p><p>"Persoalan ada pada pengadaan alat mesin. Kan ada pekerjaan penggantian alat. Jadi mundur menggiling karena peremajaan selesai selama tiga bulan. Ini alat sudah baru beberapa."</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya