SOLOPOS.COM - Siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Marsudirini Marganingsih Solo melakukan praktik pembuatan kue kering di sekolah tersebut, beberapa waktu lalu. Untuk meningkatkan pendidikan berbasis kejuruan atau vokasi pemerintah bakal memacu pendirian Akademi Komunitas di berbagai daerah. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Marsudirini Marganingsih Solo melakukan praktik pembuatan kue kering di sekolah tersebut, beberapa waktu lalu. Untuk meningkatkan pendidikan berbasis kejuruan atau vokasi pemerintah bakal memacu pendirian Akademi Komunitas di berbagai daerah. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Tahun ini pemerintah berencana mendirikan sebanyak 20 Akademi Komunitas (AK) sebagai percontohan. Hal itu sebagai upaya pengembangan pendidikan berbasis vokasi di Indonesia.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Direktur Pembinaan SMK (PSMK) Direktur Jenderal Pendidikan Menengah (Dirjen Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Anang Tjahjono, menjelaskan AK merupakan program pendidikan setara Diploma I atau Diploma II yang dibangun berdasarkan Undang-undang Pendidikan Tinggi.

Tahun ini pemerintah menganggarkan dana untuk pembangunan 20 AK di kabupaten atau kota yang siap menerapkan pogram pendidikan itu, dan akan terus bertambah pada tahun selanjutnya. “Nanti minimal setiap kabupaten atau kota akan memiliki satu AK,” ujar Anang saat memberikan materi seminar pendidikan bertema Peran Industri Terhadap Mutu Pendidikan dan Pengakuan Lulusan SMK di SMK St Mikael Solo, Jumat (28/9/2012).

Dengan AK, lulusan SMK diharapkan mampu mengembangkan pendidikan vokasi yang telah didapat sebelumnya. Serta meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri. “Selain menjadi pegawai, lulusan SMK bisa menjadi spesialis, entrepreneur atau melanjutkan studi,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, kurikulum di SMK sebaiknya dibuat bersama antara sekolah dengan industri, sehingga proses pendidikan di SMK dapat meluluskan yang memiliki kompetensi dasar. Hal itu juga haru didukung dari resource berupa tenaga pengajar, implementasi teknologi dalam pembelajaran maupun administrasi.

Ketua Panitia Seminar, Aryono Setiaji, menjelaskan upaya untuk meningkatkan kerja sama antar industri dan sekolah menjadi dasar terselenggaranya salah satu rangkaian kegiatan pesta emas SMK Mikael. Dalam seminar yang diikuti sekitar 133 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari kepala SMK di Jawa Tengah sampai perwakilan perusahaan multinasional itu dihadirkan pula Ketua Umum APINDO Sofyan Wanandi dan Presiden Direktur PT Extrupack Indonesia Jos Winata Wihardja sebagai narasumber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya