SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang ikan berjualan di pinggir jalan perkampungan nelayan Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang. Kamis (15/10/2015). (JIBI/Solopos/Insetyonoto/dok)

Pemerintah siap membangun Kampung Bahari Tambak Lorok Semarang untuk meningkatkan kualitas permukiman.

Semarangpos.com, SEMARANG- Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau Kampung Tambak Lorok, Tanjung Emas, Semarang, seiring dengan rencana pembangunan kampung bahari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemerintah ingin meningkatkan kualitas permukiman dengan pembangunan Kampung Bahari Tambak Lorok,” kata Agus Marsudi dari Tim Advisory Kementerian PUPR saat meninjau Tambaklorok, Semarang, Selasa (2/2/2016).

Kedatangan Tim Advisory Kementerian PUPR ke Kampung Tambak Lorok itu didampingi oleh jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang beserta sejumlah pihak terkait.

Salah satu tujuan kedatangan tim dari Kementerian PUPR, kata Agus, untuk menyinkronkan rencana dari pemerintah pusat dengan rencana dari Pemerintah Kota Semarang yang ditangani oleh Bappeda.

“Pemkot Semarang kan sudah membuat rencana sehingga akan disinkronkan dengan pusat. Yang jelas, Kampung Bahari Tambak Lorok, Semarang, ini akan menjadi proyek percontohan di Indonesia,” katanya.

Menurut dia, pembangunan Kampung Bahari Tambak Lorok merupakan proyek jangka panjang yang tidak bisa selesai hanya dalam 1–2 tahun, tetapi akan berkelanjutan sampai 5-10 tahun ke depan.

Maka dari itu, kata dia, semua pihak harus bisa bekerja sama dengan baik, seperti instansi lintas sektoral, termasuk masyarakat sekitar yang harus ikut terlibat dan mendukung program tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Kota Semarang M. Farchan mengatakan  pembangunan Kampung Tambak Lorok sebenarnya untuk menata kawasan yang selama ini identik dengan kekumuhan itu.

“Ini [Kampung Tambak Lorok] didesain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke depan. Makanya, paling penting adalah masyarakat diberdayakan dan ‘local resources’ [sumber daya lokal],” katanya.

Tidak kalah penting, kata dia, rehabilitasi kawasan dari yang semula identik dengan wilayah kumuh menjadi kampung bahari yang menjadi ikon dan best practise bagi Pemerintah Kota Semarang.

“Semestinya, masyarakat Kota Semarang bangga. Pasalnya, dari tiga kota yang jadi percontohan, hanya Semarang yang berada di Pulau Jawa. Makanya, kesempatan ini harus betul-betul dioptimalkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya