SOLOPOS.COM - Direktur Jenderal Pendidikan  Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto (baju putih), bersama Direktur Politeknik Negeri Madiun, Muhammad Fajar Subkhan (batik biru hitam), berkeliling di Kampus II PNM, Rabu (5/5/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Politeknik Negeri Madiun telah menyiapkan enam program studi Diploma 3 (D3) untuk di-upgrade menjadi Sarjana Terapan atau D4. Hal ini sesuai gebrakan program Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Direktur Jenderal Pendidikan  Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto, mengatakan kebijakan program studi D3 ditingkatkan menjadi Sarjana Terapan atau D4 ini diharapkan disambut baik seluruh perguruan tinggi vokasi. Namun, dia menegaskan upgrade prodi D3 ke D4 bukan merupakan kewajiban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Keputusan akhir [upgrade prodi itu] terserah di perguruan tinggi masing-masing. Karena memang syaratnya tidak mudah,” jelas dia saat berkunjung ke Kampus II Politeknik Negeri Madiun, Rabu (5/5/2021).

Ditilang Polisi, Pengemudi Tunjukkan SIM Negara Kekaisaran Sunda Nusantara Berpangkat Jenderal

Wikan menuturkan untuk meng-upgrade prodi D3 menjadi Sarjana Terapan wajib membangun link and match secara total. Mulai dari dari kurikulum, project based learning, sertifikasi kompetensi, magang, training dosen, riset terapan bersama industri, dan lainnya.

Tetapi, dia menjelaskan kebijakan upgrade prodi ini tidak sesulit dengan menciptakan prodi D4 baru. Hal ini karena resource D3 bisa digunakan untuk ditingkatkan ke Sarjana Terapan. Selain itu, untuk membikin prodi baru harus menyediakan lima dosen baru, menyediakan sarana prasarana infrastruktur, penambahan pegawai, dan akreditasi dari nol.

Awas, Palsukan Dokumen Perjalanan Mudik akan Diproses Pidana

 

Siap Kerja

“Nah, itu tinggal menggunakan yang ada di D3. Ditingkatkan dengan link and match dengan industri. Sehingga menjadi sarjana terapan yang kuat banget. Karena link and match dengan industri,” terang dia.

Terkait upgrading D3 menjadi Sarjana Terapan, kata Wikan, kementerian akan memberikan dukungan dan insentif khusus bagi perguruan tinggi vokasi yang mau meng-upgrade D3 menjadi Sarjana Terapan.

Sarjana Terapan ini bisa dikatakan setara dengan jenjang S1. Bedanya, Sarjana Terapan memiliki kurikulum pembelajaran 60% praktik dan 40% teori. Selain itu juga ada program magang minimal satu semester.

Rusdi, Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara Dikenal Baik Oleh Tetangga

“Lulusannya siap kerja. Tidak hanya hard skill, tetapi juga soft skill. Karakter pekerjaannya harus lebih kuat,” kata dia.

Direktur Politeknik Negeri Madiun, Muhammad Fajar Subkhan, mengatakan PNM sudah menyiapkan enam prodi D3 untuk upgrade menjadi Sarjana Terapan atau D4. Enam prodi tersebut seperti Administrasi Bisnis, Bahasa Inggris, Teknik Komputer Kontrol, Teknik Listrik, dan lainnya.

“Sebenarnya kita punya sembilan prodi D3. Tapi, untuk sementara yang sudah siap enam. Karena proses upgrade ini perlu dikomunikasikan dengan mahasiswa dan orang tua. Dan juga industri,” ujar dia.

Demi Tiket Final, Chelsea Sudah Siap Mental Hadapi Real Madrid

 

Fast Track

Fajar menyampaikan PNM sudah mempersiapkan fasilitas penunjang yang dibutuhkan dalam upgrade prodi ini. Diharapkan dengan adanya upgrade program ini bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk kuliah di politeknik.

Mengenai program baru SMK-D2 Fast Track, kata Wikan, siswa SMK yang mengikuti program ini tidak perlu belajar empat semester. Tetapi cukup tiga semester. Dari tiga semester itu, dua semester akhir wajib magang di industri. Menurutnya, konsep fast track ini seperti pendidikan vokasi yang ada di Jerman.

“Jadi kuliahnya di kampus hanya satu semester. Sedangkan dua semester di industri,” kata dia.

Mobil Rombongan Pemudik Tabrak Truk di Jalan Tol Madiun, 4 Orang Alami Luka-Luka

Wikan menegaskan konsep fast track ini merupakan pernikahan segitiga antara politeknik, SMK, dan industri. Sehingga sejak semester pertama di SMK, gurunya ada tiga macam, yaitu guru SMK, dosen politeknik, dan dosen dari industri.

Mengenai program fast track ini, Direktur PNM Muhammad Fajar Subkhan menyampaikan PNM telah menyiapkan program D2 Fast Track dengan prodi Pengerjaan Logam. Prodi ini bekerja sama dengan PT Inka.

“Tahun ini sudah kita buka. Kita bekerja sama dengan SMK PGRI Mejayan. Sebenarnya PNM dan Inka sudah menyiapkan sembilan prodi untuk ini. Tetapi, sementara yang jalan satu ini. Karena memang perlu dibicarakan dengan pihak SMK,” terangnya yang menyebut setelah satu program fast track ini akan ada program lain yaitu D2 Teknik Pendingin dan Tata Udara. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya