Solopos.com, BOYOLALI -- Satpol PP Boyolali bersama TNI dan Polri siapkan kegiatan operasi masker tiga kali dalam sehari. Hal itu untuk memastikan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan memutus rantai persebaran Covid 19.
Kepala Satpol PP Kabupaten Boyolali, Sunarno, mengatakan kegiatan penegakan protokol kesehatan melalui operasi yustisi sudah dilaksanakan sejak awal Agustus lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
"Sejak awal Agustus kami lakukan secara rutin. Kegiatannya tiga kali dalam sehari. Untuk pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sore pukul 15.00 WIB dan malam pukul 20.00 WIB," kata dia belum lama ini.
Disperindag Sragen Tawarkan Zonasi bagi Pedagang yang Enggan Direlokasi Ke Lantai II Pasar Kota
Dia mengatakan tujuan dari kegiatan operasi itu adalah untuk mendisiplinkan masyarakat Boyolali dalam pemakaian masker. Diharapkan dengan kedisiplinan memakai masker dan protokol kesehatan lainnya dapat memutus rantai persebaran Covid-19.
Dia pun mengklaim kegiatan pendisiplinan tersebut telah berdampak positif terhadap upaya menekan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali. "Pada September lalu Boyolali masih masuk zona merah. Melalui operasi pendisiplinan ini, sekarang turun menjadi oranye," kata Sunarno.
Menurut Sunarno, khusus untuk wilayah Boyolali kota saat ini sudah menunjukkan penurunan tingkat pelanggarannya. Namun untuk tingkat pelanggaran di kecamatan-kecamatan lain masih cukup banyak.
Pelanggar Menurun
Dia menyebutkan pada awal-awal operasi, jumlah pelanggaran di wilayah Boyolali kota masih bisa mencapai 20 pelanggaran dalam setiap kegiatan operasi. Namun saat ini sudah turun menjadi kurang dari 10 pepanggaran. Sementara di daerah, jumlah pelanggarannya rata-rata masih 15 pelanggaran.
Sunarno menjelaskan dari kegiatan operasi, sasarannya beragam. Di antaranya di tempat-tempat umum yang menjadi lokasi kerumunan warga, jalan raya, rumah makan dan sebagainya.
Target PTSL 2020 Boyolali Sebanyak 10.000 Bidang Tanah Tercapai
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan pada Rabu (14/10/2020), Boyolali masih masuk dalam zona oranye atau risiko sedang untuk persebaran Covid-19. Menurutnya penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun) harus terus diterapkan oleh masyarakat.
Sebab kebiasaan baru itu sangat berpengaruh pada naik turunnya kasus di Boyolali. "Tetap semangat untuk rmlakukan protokol kesehatan supaya kasus Covid 19 semakin hari bisa semakin turun," kata dia.