SOLOPOS.COM - Ilustrasi Petugas Linmas (Dok/JIBI)

Ilustrasi Petugas Linmas (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Petugas Linmas (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN-Tingkat kesejahteraan petugas perlindungan masyarakat (linmas) di Kabupaten Klaten masih minim. Pendapatan mereka maksimal Rp50.000 untuk uang transportasi dan makan setiap ada satu kegiatan. Bahkan, ada pula yang hanya mendapat Rp25.000 dari satu kegiatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan pendapatan petugas linmas sangat minim karena mengandalkan ada atau tidaknya kegiatan di wilayah. Padahal, jumlah petugas linmas di Kabupaten Klaten ada sekitar 12.000 personel yang tersebar di 26 kecamatan dan di 401 desa serta kelurahan. Di masing-masing kecamatan dan desa ada sekitar 31 orang petugas linmas.

“Pendapatan mereka [petugas linmas] memang minim. Sebab, mereka mendapat uang lelah saat ada kegiatan. Paling banyak Rp50.000 per orang yang biasanya untuk transportasi dan uang makan. Jadi, sama saja mereka kerja secara sukarela. Padahal, pekerjaan mereka berat, terutama linmas di desa-desa,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya akhir pekan lalu.

Ia menyatakan beberapa waktu lalu ada sejumlah petugas linmas yang mengusulkan gaji bulanan sesuai upah minimum kabupaten (UMK). Namun, pihaknya tidak bisa menyanggupi hal itu karena keterbatasan anggaran di Pemkab. Saat ini, Bambang hanya bisa membantu pengadaan seragam untuk linmas di kecamatan terlebih dahulu. Sedangkan anggaran pengadaan seragam untuk petugas linmas di desa akan diajukan secara bertahap.

“Tahun ini, kami menganggarkan Rp650 juta untuk pengadaan seragam bagi linmas yang bertugas di kecamatan. Sedangkan anggaran pengadaan seragam untuk linmas di desa akan diusulkan bertahap. Terakhir, pengadaan seragam untuk linmas dilakukan 10 tahun lalu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Sunarna, juga menyatakan linmas di wilayahnya hanya memperoleh pendapatan saat ada kegiatan. Sedangkan sehari-hari, walaupun mereka berjaga di kantor desa, sifatnya hanya sukarela. Pihaknya juga tidak bisa memberikan pendapatan secara rutin karena dana di desa tidak mencukupi untuk hal itu.

“Pendapatan mereka [petugas linmas] memang hanya mengandalkan sukarela dari warga saat ada kegiatan. Ada yang memberi Rp25.000, Rp40.000, dan Rp50.000 untuk satu orang dalam satu kegiatan. Padahal, pekerjaan mereka cukup berat, seperti saat ikut menjaga pilkades [pemilihan kepala desa], acara hajatan, dan kematian,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/11/2013).

Ia berharap Pemkab bisa memperhatikan nasib petugas linmas agar kesejahteraan mereka lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya