JOGJA–Tingkat kemiskinan di Provinsi DIY menduduki urutan ke-24 dari 33 provinsi di Indonesia. Meski begitu, indeks kesejahteraan masyarakat di DIY justru menduduki nomor satu se-Indonesia.
Kepala Bappeda DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan, kondisi itu terjadi karena banyak masyarakat DIY berada di garis abu-abu di mana kriteria miskin yang hanya selisih sekitar Rp50.000 dalam penghasilan memengaruhi data tersebut.
Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan
Menurut dia, posisi abu-abu ini berarti jika ada keluarga jatuh sakit atau bayar pendidikan, maka mereka jatuh miskin.
“Sebetulnya mereka tidak miskin tapi karena masalah kesehatan jadi miskin,” ujar Tavip dalam kunjungan kerja Komisi II DPR RI di Kepatihan Jogja, Senin (16/7).
Ia mengatakan, strategi yang dilakukan Pemprov DIY untuk mengatasi wilayah abu abu adalah dengan menerapkan tiga cluster. Pertama membentuk bantuan sosial, kedua memberdayakan keluarga miskin yang memiliki potensi, dan pemberdayaan masyarakat yang potensi ekonominya bisa tumbuh dan berkembang. (ali)