SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Kendati Sragen merupakan kabupaten dengan tingkat kelulusan ujian nasional (UN) terbaik kedua di Jateng setelah Kabupaten Pemalang, namun masih ditemukan banyak siswa tak lulus UN di sejumlah sekolah. Sebagian besar sekolah dengan tingkat ketidaklulusan UN cukup tinggi berada di daerah pinggiran.

Berdasarkan data rekapitulasi jumlah kelulusan siswa di Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, jumlah siswa yang tidak lulus UN berkisar antara 1-59 siswa. Jumlah siswa tidak lulus UN terbesar berada di SMPN di Mondokan yang mencapai 59 siswa. Sebanyak 55 siswa di SMPN Kalijambe dan 40 siswa di sekolah lainnya di Kalijambe juga tidak lulus.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Komisi IV DPRD Suparno menyatakan prihatin atas tingkat kelulusan UN SMP pinggiran itu. Suparno mendesak agar Disdik mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah di empat SMP negeri yang tingkat kelulusannya mengecewakan. Masing-masing SMPN 1 yang hanya 79%, SMPN 2 Kalijambe hanya 64%, SMPN 1 Mondokan sekitar 74% dan SMPN 2 Sumberlawang dengan persentase kelulusan 78%.

Ekspedisi Mudik 2024

“Meski lebih baik dibanding daerah lain di Soloraya, tapi tetap harus dievaluasi lagi. Terutama untuk di sejumlah SMP negeri yang tingkat kelulusannya kalah dengan SMP swasta, di mana tingkat kelulusannya di atas 90%,” paparnya kepada wartawan, Jumat (7/5).

Ketua Panitia UN Kabupaten Sragen Turdiyanto, mengatakan, tingkat kelulusan UN SMP/MTs tahun ini menurun meskipun tidak signifikan. Dia menerangkan, persentase kelulusan SMP/MTs tahun ini mencapai 96,17 % sedang tahun sebelumnya lebih tinggi sedikit dari angka tersebut. “Tapi secara umum Sragen terbaik di Soloraya dan peringkat terbaik kedua di Jateng setelah Pemalang,”ujar dia.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan ini berniat bakal berkoordinasi dengan atasan tentang desakan evaluasi dari Komisi IV. Dia mengaku siap memberi pembinaan atau dorongan untuk sekolah-sekolah yang kelulusannya kurang memuaskan. “Kondisi dan kemampuan siswa yang berbeda-beda menjadi faktor utama atas tingkat kelulusan siswa. Daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran yang di-UN-kan tidak sama, sehingga hasil UN-nya pun bervariasi,”tandasnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya