SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Jumlah kehilangan air pada jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Boyolali satu tahun terakhir mencapai 22 persen. Persentase tersebut melebihi standar batas kehilangan sebesar 20 persen.

Kehilangan air dari perusahaan berplat merah tersebut, lebih banyak disebabkan maraknya aksi pencurian di masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Aksi pencurian air merupakan masalah laten PDAM,” ucap Direktur Umum PDAM, Cahyo Sumarso, kepada wartawan, baru-baru ini.

Banyaknya jaringan pipa yang telah berusia uzur, juga dinilai sebagai penyebab lain tingginya jumlah kehilangan air di jaringan PDAM.

Ia menyebutkan, sebagian besar jaringan pipa merupakan hasil pemasangan tahun 1979, hingga kini seluruh pipa belum diganti baru. Padahal, idealnya pipa hanya dapat digunakan maksimal 25 tahun, selebihnya harus diganti.

Cahyo menjelaskan, untuk melayani secara maksimal pelanggan di Kota Susu, pihaknya secara bertahap akan mengganti jaringan pipa yang telah berusia tua.

“Proyek penggantian pipa membutuhkan anggaran besar, sehingga akan dilakukan bertahap,” jelasnya.

Hingga kini PDAM baru dapat melayani 20.000 pelanggan yang tersebar di wilayah perkotaan dan pusat kota di kecamatan. Guna meningkatkan pelayanan, perbaikan dan penambahan jaringan merupakan salah satu poin fokus kerja PDAM Kota Susu. Direncanakan hingga 2015, sebanyak 18 kecamatan sudah dapat terlayani jaringan PDAM.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya