Sragen (Espos)--Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen bakal mengganti sebanyak 7.500 unit meteran air milik pelanggan untuk menekan kebocoran air PDAM, lantaran tingkat kebocoran air PDAM mencapai 26%. Akibat kebocoran itu, PDAM mengalami kerugian sampai Rp 1 miliar lebih.
Tingkat kebocoran PDAM tersebut berada di atas ambang batas nasional. Melalui pergantian meteran secara bertahap, PDAM manargetkan bisa menekan kebocoran sampai 12%. Harapannya tingkat kebocoran minimal di bawah 20%. Penegasan itu disampaikan Direktur PDAM Sragen, Aris Wahyudi, Sabtu (26/6), di kantornya.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Pergantian meteran air itu dilakukan secara bertahap untuk 36.000 pelanggan. Tahap pertama dilakukan untuk 7.500 pelanggan tanpa memberikan beban biaya kepada pelanggan. Untuk pergantian ribuan meteran air itu membutuhkan dana antara Rp 700 juta-Rp 1 miliar. Dana tersebut diambilkan dari pajak meteran senilai Rp 3.000/bulan per pelanggan,” tukas Aris.
trh