SOLOPOS.COM - Sukarelawan membagikan masker kepada masyarakat Kota Madiun. (Istimewa-Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Pandemi virus corona atau Covid-19 memukul telak sendi kehidupan masyarakat, terutama di Kota Madiun.

Selama masa pandemi, banyak pekerja informal yang pendapatannya turun drastis dan bahkan nyaris tidak mendapatkan penghasilan. Usaha-usaha kecil masyarakat juga mengalami dampak serupa, banyak yang terpaksa tutup karena untuk mengurangi kerumunan yang bisa berpotensi menyebarkan virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun tempat usahanya buka, tetapi daya beli masyarakat pada saat wabah seperti sekarang pun rendah. Akibatnya pendapatan mereka pun menurun drastis.

Data Covid-19 Versi Pemerintah Pusat Dan Pemprov Jatim Berbeda, Kok Bisa?

Ekspedisi Mudik 2024

Para pekerja seperti tukang bangunan, pengayuh becak, juru parkir, dan pekerja lainnya juga mengalami nasib yang sama. Dalam kondisi seperti ini, solidaritas menjadi salah satu kunci dalam menghadapi wabah yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah komunitas pun mulai turun tangan dan bergotong royong membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak selama masa pandemi Covid-19. Mereka menyerahkan ribuan bantuan kepada masyarakat melalui Tim Gugus Pencegahan Covid-19 Kota Madiun. Selain itu juga ada komunitas masyarakat yang menyerahkan langsung kepada masyarakat terdampak.

Seperti yang dilakukan sejumlah warga di RT 037/RW 009, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mereka melakukan aksi solidaritas dengan menyediakan makanan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Setiap hari warga di lingkungan itu membuat 220 nasi bungkus dan dibagi ke keluarga yang terdampak langsung di depan rumah mereka.

Viral, Polisi Tangkap Pencipta Virus Corona Asal Harvard, Cek Faktanya!

Mereka menyediakan makan bagi puluhan keluarga terdampak untuk makan pagi dan makan malam. Mereka mengumpulkan dana secara swadaya dan memasaknya secara sukarela.

Solidaritas Dan Kepedulian

Ketua RT 037/RW 009 Kelurahan Mojorejo, Syamsul Hadi, 43, mengatakan langkah solidaritas ini dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Terutama para tetangga yang terdampak selama wabah ini terjadi.

“Gerakan ini ternyata cukup berhasil, karena ternyata banyak warga yang peduli dan ikut berdonasi. Mungkin cara seperti ini bisa ditiru lingkungan lain untuk membantu warga yang sedang kesulitan di tengah wabah corona,” jelasnya, Kamis (9/4/2020).

Update Covid-19 Jatim! Pasien Positif Bertambah 36 jadi 474 Orang

Menurut Syamsul cara ini cukup efektif untuk membantu masyarakat yang sedang membutuhkan. Langkah ini dilakukan supaya masyarakat juga tidak keluar rumah sehingga bisa memutus rantai penyebaran virus corona.

“Kita ini kan bangsa timur yang sudah menerapkan prinsip gotong royong. Saya yakin, kalau ada yang memulai pasti bisa berjalan,” ujarnya.

Tionghoa

Tidak hanya itu, komunitas Tionghoa Kota Madiun juga ikut andil dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Mereka menyumbangkan sekitar 2.500 paket sembako kepada Pemkot Madiun. Kemudian bantuan itu diserahkan kapada masyarakat terdampak.

Sebar Kesadaran Bahaya Corona, Warga Asal India Ini Bikin Mobil Virus Covid-19

Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat seperti tukang becak, pemulung, juru parkir, hingga janda. Selain itu, para pekerja yang menjadi korban PHK akibat Covid-19.

Petugas juga memberikan bantuan ini kepada para pemulung di TPA Winongo. Selain memberikan sembako, petugas juga memberikan masker kepada para pemulung. Selain itu, penghuni Rusunawa di Kelurahan Nambangan Lor juga mendapatkan bantuan paket sembako.

Tidak hanya paket sembako yang dibutuhkan masyarakat, tetapi masker juga untuk mencegah persebaran virus corona. Untuk itu, sejumlah kelompok juga memberikan bantuan berupa masker kepada masyarakat.

Pemkot Madiun Bentuk Posko Covid-19 Tingkat Kelurahan

Seperti yang dilakukan oleh anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Madiun. Mereka menyebar di sejumlah wilayah untuk membagikan masker.

Mereka membagikan masker kepada pemulung dan pengayuh becak, terutama yang tidak menggunakan masker. Diharapkan seluruh masyarakat semakin menyadari pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penularan virus corona.

Selain dari RAPI, para pelajar dari SMKN 4 Kota Madiun juga bagi-bagi masker kepada pengguna jalan di Kota Madiun. Masker yang dibagikan merupakan hasil buatan tangan mereka sendiri.

Nostalgia 9 Transformasi Logo Stasiun TV Bikin Kamu Merasa Tua



Dukungan Pemerintah

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan Pemkot Madiun telah menerima bantun dari berbagai kelompok masyarakat. Bantuan tersebut akan diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan terdampak selama masa pandemi.

Masyarakat yang diberi bantuan harus benar-benar membutuhkan. Pemkot Madiun memang memiliki data penerima bantuan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) daerah dan pusat sejumlah sekitar tujuh ribu orang. Selain data itu ada juga data sebanyak 2.000 pekerja informal.

Terjaring Patroli Tim Penanganan Covid-19, Puluhan Pengunjung Kafe di Surabaya Jalani Rapid Test

‘’Di luar itu ternyata masih banyak yang membutuhkan. Makanya, bantuan terus kita salurkan. Jangan sampai ada warga kita yang kesulitan makan,’’ kata Maidi.

Untuk bantuan BPNT daerah maupun pusat tahap pertama juga telah dicairkan. Yaitu untuk bulan Januari sampai Maret. Besarannya Rp150.000 per bulan untuk BPNT pusat dan Rp110.000 per bulan untuk BPNT daerah. Besaran bantuan itu akam dinaikkan mulai tahap kedua yaitu senilai Rp200.000 per bulan untuk BPNT pusat dan daerah.

‘’Semua upaya ini terus kita lakukan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah pasti mem-backup,’’ kata Maidi.

Lahir Dari Rahim Medsos, Dua Wanita Madiun Ini Sukses Kembangkan Usaha

Maidi menyampaikan pihaknya juga telah meminta kepada seluruh lurah untuk mendata janda yang kurang mampu, anak stunting, dan warga berkebutuhan khusus untuk diintervensi. Bantuan akan dikirimkan secara door to door.

‘’Program dari pemerintah sebulan sekali. Kalau sumbangan dari masyarakat cukup banyak mungkin bantuan bisa kita berikan seminggu atau maksimal dua minggu sekali. Tetapi semoga wabah ini segera berlalu agar semua kembali normal,’’ kata wali kota. (ADV)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya