Sabtu, 4 Agustus 2012 - 16:58 WIB

Tinggi, Tingkat Kerawanan di Jalur Angkutan Lebaran 2012

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Stasiun Solo Balapan mengganti bantalan rel kereta api (KA) di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (4/8/2012). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi dan pengamanan terhadap angkutan Lebaran 2012.JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie


Petugas Stasiun Solo Balapan mengganti bantalan rel kereta api (KA) di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (4/8/2012). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi dan pengamanan terhadap angkutan Lebaran 2012.JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

SOLO--Tingkat kerawanan di jalur angkutan Lebaran 2012 di wilayah PT Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta, dinilai tinggi. Beberapa jenis kerawanan tersebut di antaranya rawan pelemparan, rawan pencopetan dan rawan sabotase.

Advertisement

Wakil Kepala (Waka) Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Daerah Jateng, Kompol Jodi Setyo, saat ditemui wartawan seusai menghadiri rapat koordinasi (rakor) pengamanan angkutan Lebaran 2012 di Joglo Stasiun Solo Balapan, Sabtu (4/8/2012), mengemukakan jajaran Brimob siap siaga selama 24 jam untuk mendukung pengamanan angkutan Lebaran tahun ini.

Jodi yang mewakili Brimob Polda Jateng, menyebutkan salah satu langkah untuk mengantisipasi kerawanan yang terjadi di wilayah Daops VI Yogyakarta tersebut adalah dengan melakukan patroli pada jam-jam rawan.

“Salah satu contoh adalah pada saat jam-jam pulang sekolah. Sebab sabotase terhadap jalur kereta api (KA) dapat dimungkinkan dilakukan oleh anak-anak yang iseng, misal mengganjal pintu palang KA dengan batu dan sebagainya. Nah, patroli akan dilakukan dengan penyisiran di sepanjang jalur di wilayah masing-masing,” ujar Jodi.

Advertisement

Diakui Jodi, kebijakan PT KA yang tidak memperbolehkan penumpang berdiri dimungkinkan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi kerawanan yang terjadi. Ditambahkan dia, patroli akan lebih diintensifkan pada saat arus balik mengingat kondisi tersebut lebih rawan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif