SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (backgroundpictures.com)

Solopos.com, BOYOLALI–Kasus kebakaran di Kabupaten Boyolali diakui terbilang tinggi. Tahun lalu, jumlahnya tercatat 52 kejadian yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah itu. Sementara Januari-Juni 2014 ini, kasus kebakaran telah mencapai 29 kejadian.

“Jumlah kejadian [29 kejadian] tersebut melebihi prediksi kami, yakni sekitar 26 kejadian. Jadi kasusnya terbilang cukup tinggi,” ungkap Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, ketika ditemui wartawan di kantornya, Rabu (16/7/2014).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Yoyok, sapaan akrabnya, mengatakan kasus kebakaran dimungkinkan terjadi di mana pun. Namun berdasarkan pemetaan BPBD, hampir semua kecamatan di Kabupaten Boyolali bagian utara, masuk dalam wilayah rawan kebakaran, yakni mulai dari Ngemplak, Simo, Sambi, Klego, Juwangi, Kemusu, Andong, Karanggede, hingga Wonosegoro.

Peta wilayah rawan kebakaran tersebut melihat faktor karakteristik geografis wilayah tersebut antara lain karena tanahnya yang kering dan tandus, sehingga memungkinkan terpicu percikan api dan membesar dalam waktu yang cepat. Faktor lain pemicu kebakaran adalah pengaruh musim kemarau dan cuaca. Namun diakuinya, faktor kesalahan manusia atau human error menjadi penyebab utama mayoritas kasus kebakaran yang pernah terjadi.

“Ya paling banyak memang karena faktor human error, misalnya karena lupa mematikan kompor, dan sebagainya,” tambah Yoyok.

Yoyok juga mengakui untuk penanganan kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Boyolali bagian utara, pihaknya sering terkendala jarak tempuh yang jauh karena tim pemadam kebakaran BPBD bermarkas di wilayah kota.

“Padahal dalam penanganan kasus kebakaran, ada SOP-nya [standar operasional prosedur]. Namun dengan jarak tempuh yang cukup jauh, untuk kejadian kebakaran di wilayah utara, biasanya tidak bisa tercapai waktunya,” ungkap dia.

Untuk itulah, tahun ini BPBD Boyolali merencanakan pendirian posko BPBD di Kecamatan Klego. Salah satunya untuk mempercepat penanganan kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Boyolali bagian utara tersebut.

“Posko tersebut untuk mempercepat penanganan berbagai bencana di wilayah utara, termasuk di antaranya kebakaran. Diharapkan dengan adanya posko di sana bisa menekan kasus kebakaran tersebut,” terangnya.

Namun ke depan, dalam penanganan bencana kebakaran, lanjut dia, pihaknya akan lebih menekankan upaya preventif atau pencegahan. Salah satu langkah yang akan diambil adalah membentuk tim wanita tanggap bencana (watagana).

“Sasarannya ibu-ibu rumah tangga, akan kami latih dan kami sosialisasikan tentang pencegahan atau penanganan terhadap bencana kebakaran, agar kasus kebakaran dapat ditekan dan diantisipasi sedini mungkin,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya