SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Proses evakuasi ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari Libya tidak berjalan mudah. Uang Dinar Libya yang dikantongi para WNI disita oleh otoritas setempat ketika melewati Bandara Tripoli.

“Banyak yang membawa dinar dan dilarang. Ketika di airport digeledah. Kalau uang Libya, ya disita.  Bayangkan tenaga kerja kita yang penghasilannya tidak seberapa, karena mata uangnya Libya, kemudian disita,” kata Ketua Satgas Pemulangan WNI, Hassan Wirajuda.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Hal itu dikatakan dia usai mengikuti rapat tentang Keketuaan Indonesia di ASEAN di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2011).

Ratusan WNI yang sementara ini ditampung ke Tunisia itu, kata Hassan, juga cuma membawa pakaian yang melekat di badan. Mereka tidak bisa membawa benda-benda atau harta kekayaan dan terpaksa menitipkannya di Kedubes RI di Tripoli. Para WNI tersebut saat ini menginap di Kantor KBRI Tunisia dan rumah Dubes, serta para staf Kedubes.

“87 Orang menginap di rumah dubes bayangkan seperti apa, 40 orang menginap di kantor. Selebihnya wanita ditampung di rumah-rumah staf. Staf kita juga banyak,” tandasnya.

Sejumlah mahasiwa Indonesia di Tripoli, menurut Hassan sempat tidak boleh keluar dari Libya oleh rektor universitas tempat dimana mereka belajar. Namun, belakangan sang rektor menyetujui bahkan akan memberi kemudahan bagi mereka untuk masuk kembali begitu krisis Libya selesai.

Ketegangan yang lain, lanjut Hassan, juga dialami para staf kedubes ketika menjemput 11 WNI yang berada 200 km dari Tripoli. Rombongan harus menembus 25 pos pemeriksaan, yang lebih banyak dikuasai oleh warga sipil, bukan lagi
militer atau polisi Libya.

“Check point di sana bukan lagi militer atau polisi, tapi oleh rakyat yang kadang-kadang perilakunya tidak mudah untuk kita hadapi,” beber Hassan.

Menurut Hassan, saat ini Satgas dan juga Kedubes RI di Tunisia sedang mengupayakan bantuan bagi para WNI yang sudah selamat tiba di Tunisia, termasuk bantuan pakaian.

“Kita mencoba mencari jalan keluar. Sementara Dubes kita melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan, termasuk pengadaan pakaian. Itu kemanusiaan, di pusat satgas juga memikirkan bagaimana,” kata dia.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya