SOLOPOS.COM - Penampakan sentra PKL yang dibangun di bekas Kantor Koperasi Sukowati Sragen, Selasa (18/8/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Upaya Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah untuk menyulap bekas Kantor Koperasi Sukowati menjadi ruang publik sekaligus sentra pedagang kaki lima (PKL) sudah memasuki tahap akhir.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (18/8/2020), sebagian pagar seng sudah dibuka sehingga penampakan proyek ini bisa dilihat hasilnya untuk sementara. Tampak pintu gerbang sentra PKL itu berbentuk dua replika gading gajah purba.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Permukaan tanah di sentra PKL itu juga sudah dipasangi paving block. Sejumlah pekerja sibuk memoles bagian depan sentra PKL.

Hari Ini Dalam Sejarah: 18 Agustus 1945, Soekarno Dilantik Jadi Presiden

"Masih finishing. Peresmian akan digelar setelah koordinasi terkait penempatan pedagang clear," papar Kepala Disperkim Sragen, Raden Suprawoto, kepada Solopos.com.

Bekas Kantor Koperasi Sukowati di Jl RA Kartini Sragen disulap menjadi sentra para PKL yang kini masih menempati kompleks Stadion Taruna. Sebelum menempati kompleks Stadion Taruna, mereka berjualan di kompleks Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen.

Setelah dipugar, Alun-Alun Sasana Langen Putra disterilkan dari PKL. Kebanyakan dari mereka adalah pedagang mainan atau persewaan arena bermain anak.

Untuk membangun ruang publik itu, Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran senilai Rp600 juta. Dana tersebut digunakan untuk meninggikan lahan seluas 1.300 meter persegi itu, memasang paving block, area parkir, taman dan lampu penerangan.

Mangkrak

Kantor Koperasi Sukowati sudah mangkrak selama puluhan tahun. Adanya bangunan tua yang mengkrak itu tidak sejalan dengan visi misi Kusdinar Untung Yuni Sukowati di tahun terakhir menjabat sebagai Bupati Sragen.

4 Rumah Sakit Paling Angker di Dunia, Bikin Merinding!

Seperti diketahui, Yuni lebih mengedepankan penataan wajah Sragen sehingga sejumlah bangunan tua yang tidak terpakai dirobohkan, seperti bekas kantor koperasi menjadi sentra PKL.

"Sebagai PKL, saya berharap bisa dapat tempat jualan di sana. Tapi, belum ada sosialisasi terkait siapa saja PKL yang bisa berjualan di sana," papar Indah, 40, salah seorang PKL.

Selain bekas Kantor Koperasi Sukowati, bekas Gedung Pancamarga atau Gedung Juang 45 serta bekas Rumdin Disnakertrans juga disulap menjadi sentra kuliner seluas 1.300 meter persegi. Dana senilai Rp1,5 miliar digunakan untuk membangun sentra kuliner itu. Proses pembangunan sentra kuliner itu hingga kini masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya