SOLOPOS.COM - Kadiman, 35, terbaring di ranjang ditemani ibunya, Ny. Dasir, di rumahnya yang berlokasi di tanah tegalan tak jauh dari hutan Perhutani di Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Sabtu (16/1/2021). (Istimewa/Iwan)

Solopos.com, SRAGEN – Kehidupan keluarga miskin di Dukuh/Desa/Kecamatan Jenar, Sragen, yang tinggal di dekat hutan tanpa listrik sangat memprihatinkan. Keluarga itu terdiri dari anak dan ibu yang sama -sama kurang beruntung.

Kadiman, 35, tinggal bersama ibunya, Ny. Dasir, 75, di sebuah rumah di hutan milik PT Perhutani. Kadiman tidak bisa bekerja lantaran kepalanya mengalami pembengkakan karena penyakit hydrocephalus. Sementara ibunya, mengalami depresi dan sudah sulit diajak berkomunikasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka tinggal di rumah yang berukuran sekitar 3x3 meter persegi. Dindingnya terbuat dari batu bata yang belum diplester yang dipadu dengan papan kayu atau tripleks.

Bukan Cuma di Sragen, Ini Aksi Warga Hentikan Bus Ngeblong Ugal-Ugalan

Di dalamnya hanya ada satu ruangan yang dipakai untuk tidur sekaligus memasak. Rumah itu juga belum dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang memadai.

Di rumah itu terdapat dipan, tempat Kadiman terbaring lemas. Ia mengidap penyakit hydrocephalus selama bertahun-tahun.

Pada malam hari, rumah Kadiman dipastikan gelap gulita karena ketiadaan aliran listrik. Pada tahun lalu, kata Kapolsek, anggotanya datang ke rumah itu untuk memasang aliran listrik.

BMKG: Waspada! Potensi Bencana di Indonesia Meningkat Maret 2021

Akan tetapi, kabel listrik menuju rumah itu justru dilepas oleh Ny. Dasir yang mengalami depresi. “Karena tidak ada listrik, pencahayaan pada malam hari mereka cukup dengan lampu teplok,” papar Kapolsek Jenar, AKP Suparjono kepada Solopos.com, Sabtu (16/1/2021).

Pada Jumat (15/1/2021), rombongan dari Polsek Jenar yang mendengar kisah pilu di Sragen ini datang berkunjung. Mereka menyalurkan bantuan sembako kepada keluarga miskin di Sragen ini.

Deretan Bencana di Awal 2021: Pesawat Jatuh hingga Gunung Meletus, #PrayforIndonesia

Kegiatan itu dipimpin Kapolsek Jenar, AKP Suparjono. Untuk menjangkau rumah yang ditinggali Kadiman dan ibunya, sejumlah polisi itu harus menyusuri kebun jati dan jagung milik warga sekitar dengan jalan kaki. Hal ini karena tidak ada akses jalan menuju rumah yang ditinggali keluarga miskin di Sragen tersebut.

“Memang tidak ada akses jalan, jadi kami harus jalan kaki sejauh sekitar 300 meter melewati kebun jati dan jagung,” terang AKP Suparjono.

Dalam kegiatan bertajuk “Jumat Berkah” kemarin, polisi membawa paket sembako berisi beras, mi instan, minyak goreng, susu, gula, teh dan lain-lain. Kebutuhan sehari-hari keluarga miskin di Sragen itu dicukupi oleh anaknya yang tinggal di rumah yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya