SOLOPOS.COM - Ilustrasi Anggaran APBD (Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Serapan anggaran 16 organisasi perangkat daerah (OPD) dan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen hingga saat ini baru tercapai 62%. Pemkab beralasan banyak pekerjaan fisik yang targetnya selesai di Desember 2022 mendatang.

Sementara itu capaian pendapatan asli daerah (PAD), khusus pajak, sudah mencapai 97,14% dari target Rp105 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen, Dwiyanto, menyebut serapan anggaran itu masih aman dan sudah sesuai jadwal.

“Realisasi serapan baru 62% karena banyak pekerjaan fisik yang selesainya di Desember 2022, terutama pekerjaan fisik dari dana alokasi khusus (DAK). Dana-dana itu besar-besar. Serapan paling tinggi ada di 20 kecamatan, semua lancar. Paling rendah ya di Diskumindag [Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan] Sragen karena pekerjaan Pasar Nglangon saja selesai Desember dengan alokasi anggaran Rp34 miliar,” ujarnya.

Dia menyampaikan setelah pekerjaan selesai baru serapan anggaran bisa mencapai 100%. Proyek dengan anggaran besar  berpengaruh pada persentase serapan. Kalau dananya hanya Rp350 juta, ujar dia, tidak kelihatan. Dia melihat serapan di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga aman.

Baca Juga: Dikasih Kios 3 x 6 Meter Persegi, Warga Kios Renteng Sragen Minta Ganti Rugi

“Ya, kami memiliki sisa waktu 1,5 bulan. Saya optimistis bisa mengejar sisanya 38%. Nanti untuk kegiatan fisik bisa ditarik mundur dan dilihat progres harian naik berapa persen. Kalau saya semua pekerjaan itu diserahkan kepada pelaksana anggaran. Saya tinggal mengejar segera cepat selesai,” jelasnya.

Sementara untuk capaian target PAD, menurutnya, bagus. Dwiyanto mengungkapkan target PAD 2022 mencapai Rp520 miliar, tetapi yang paling banyak berasal dari dana BLUD rumah sakit. Sumber PAD paling banyak lainnya dari sektor pajak dan retribusi. Dia menyebut realisasi target pajak sudah 97,14%, yakni tercapai Rp102 miliar dari target Rp105 miliar.

“Kami tinggal mengejar PAD dari sektor retribusi yang baru tercapai 75% dari total target Rp20 miliar. Kami rapat terus untuk mengejar target itu. Kami bisa mengejar itu. Yang banyak itu ada di retribusi pasar,” jelasnya.

Baca Juga: Ditarget Layani 900 IKM Mebel, Ini Progres Pembangunan Factory Sharing Sragen

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengatakan secara akumulasi serapan anggaran masih rendah. Ini karena adanya proyek fisik dengan dana besar di Pasar Nglangon dengan alokasi anggaran Rp34 miliar. Selain itu ada factory sharing di Gemolong yang menelan dana Rp30 miliar.

“Semua nanti selesai di Desember. Untuk pembangunan Pasar Nglangon dari APBD dan untuk factory sharing di Gemolong dari DAK. Progresnya sudah on schedule semua. Untuk progres riilnya dilaporkan PPK pada setiap Minggu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya