SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto. (derapjuang.id)

Solopos.com, SRAGEN -- Datangnya pandemi Covid-19 membuat kalangan seniman tidak bisa menggelar pementasan karena polisi belum bisa menerbitkan izin keramaian.

Untuk mengobati kerinduan warga terhadap kegiatan seni dan budaya, Tim Sukses (Timses) Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto komitmen untuk menyuguhkan pentas seni secara daring.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pentas daring yang digelar di Ndayu Park pada Sabtu (10/10/2020) malam, timses Yuni-Suroto menyuguhkan hiburan pertunjukan wayang kulit dan campursari khas Sragenan.

Diterjang Angin, Rumah Baru Milik Warga Jenar Sragen Ambruk

Pentas seni daring itu diikuti kurang dari 50 peserta dan disiarkan secara live di berbagai platform media sosial. Pelaksanaan pentas daring itu menjunjung tinggi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

“Dalam waktu dekat, kami akan menghadirkan pentas seni cokekan dan pertunjukan seni lain asli dari Sragen. Seni apa yang akan kami suguhkan itu tergantung permintaan. Kami open request saja karena salah satu tujuan dari pentas daring ini adalah menghibur masyarakat,” papar Ketua Timses Yuni-Suroto, Untung Wibowo Sukowati, kepada Solopos.com, Kamis (15/10/2020).

Ketua DPC PDIP Sragen itu menilai datangnya pandemi membuat masyarakat haus akan pertunjukan seni dan budaya.

Wow, Pasar Kota Sragen akan Dilengkapi 6 Eskalator

Ini karena polisi belum bisa menerbitkan izin keramaian bagi masyarakat yang ingin menggelar pertunjukan seni dan budaya demi mencegah penularan Covid-19. Pentas daring sengaja disuguhkan untuk mengobati kerinduan masyarakat akan pertunjukan seni dan budaya.

Bowo menjelaskan saat ini fasilitas internet sudah menjangkau 208 desa dan kelurahan di Kabupaten Sragen. Dia tidak memungkiri ada sebagian warga yang tidak memiliki ponsel Android.

Akan tetapi, dia yakin setiap satu keluarga sudah memiliki minimal satu ponsel Android. Ponsel itu bisa dipakai untuk menyaksikan pentas daring yang disuguhkan oleh Timses Yuni-Suroto.

Mematuhi Protokol Kesehatan

Melalui pentas daring itu, Timses Yuni-Suroto juga menyematkan pesan penting kepada masyarakat supaya mau mematuhi protokol kesehatan yang meliputi selalu mengenakan masker, sering mencuci tangan dengan air mengalir dan menjaga jarak satu dengan yang lain.

Tidak hanya itu, Timses Yuni-Suroto juga mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Sragen pada 9 Desember mendatang.

“Dalam hal ini, kami membantu KPU dalam menyosialisasikan Pilkada. Sebab kami tidak tahu apakah sosialisasi terkait Pilkada ini sudah digelar KPU hingga ke lapisan akar rumput. Jangan sampai ada yang bilang datang ke TPS itu tidak aman. Perlu diketahui, untuk pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celcius masih bisa menggunakan hak suaranya di TPS tersendiri,” ucap Bowo.

Pilkada Sragen: Yuni-Suroto Gelar Lomba Jingle dan Desain Masker

Bowo tidak memungkiri sosialisasi terkait Pilkada Sragen belum sepenuhnya sampai ke masyarakat. Belum lama ini, ia mengaku mendengar ada masyarakat yang mempertanyakan jadi tidak pilkada digelar pada 9 Desember ini.

Belum maksimalnya sosialisasi terkait pilkada membuat Timses Yuni-Suroto menerjunkan tim regu penggerak pemilih (guraklih) yang dikomandoi masing-masing partai koalisi baik sebagai pengusung atau pendukung.

“Ada yang bertanya pilkada sido ora [jadi atau tidak] karena calonnya hanya satu. Tim guraklih dan saksi akan sosialisasikan itu hingga ke akar rumput. Mereka bertugas mengajak masyarakat datang ke TPS karena sesuai target kehadiran pemilih oleh KPU itu kan 70%,” papar Bowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya