SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Tim pencarian dan penyelamatan, Tentara Nasional Indonesia, polisi, dan relawan menghentikan sementara waktu penyisiran pencarian korban erupsi Gunung Merapi di kawasan dusun sekitar Kali Gendol, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan tim evakuasi mulai Selasa menghentikan sementara waktu pengevakuasian korban yang diduga masih berada di reruntuhan abu vulkanik Gunung Merapi di dusun sekitar Kali Gendol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alasan Penghentian sementara waktu penyisiran korban Merapi untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriah dan keterbatasan peralatan yang dimiliki tim untuk pengevakuasian.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tim evakuasi selama ini hanya menggunakan sekop untuk mengevakuasi. Kami membutuhkan alat berat untuk pengevakuasian,” kata koordinator tim evakuasi dari Yonif 403 WP Kapten Inf Arip Subagyo.

Oleh karena itu, katanya, jika masih menggunakan alat manual berupa sekop maupun cangkul maka akan sulit melakukan evakuasi sehingga tim memutuskan untuk menghentikan sementara waktu  penyisiran di sekitar dusun Kali Gendol.

Penghentian proses evakuasi ini masih belum ditentukan batas waktunya karena masih menunggu keputusan untuk bisa mendatangkan alat berat. Jika sudah ada alat berat, maka penyisiran akan dilanjutkan, katanya.

Meski demikian, jika Tim SAR DIY mendapat petunjuk dari kalangan masyarakat mengenai keberadaan korban Merapi di suatu dusun, maka tim evakuasi tetap akan terjun melakukan penyisiran di lapangan.

Jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari kemungkinan masih akan terus bertambah karena hingga kini masih banyak kalangan masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

“Kemungkinan korban meninggal yang tertimbun abu vulkanik letusan Gunung Merapi di sekitar dusun Kali Gendol memang masih ada. Namun proses pengevakuasian sangat berat karena timbunan abu vulkanik di daerah itu cukup tebal,” kata anggota Tim anggota Tim SAR DIY Suseno.

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya