SOLOPOS.COM - Tim SAR mengevakuasi jasad santri yang terseret ombak di Pantai Imorenggo, Galur, Selasa (8/11/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Tim SAR DIY menggunakan uang pribadi untuk penanganan bencana

Harianjogja.com, JOGJA- Tim Search and Rescue (SAR) DIY menggunakan uang pribadi untuk penanganan bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komandan SAR DIY Brotoseno mengatakan saat rawan bencana seperti sekarang, seluruh anggota SAR DIY siap memberikan bantuan selama 24 jam.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga masyarakat bisa langsung menghubungi jika membutuhkan bantuan dengan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Ia mengklaim, anggota SAR seluruh DIY telah memiliki hobi memberikan pertolongan. Meski dalam setiap operasi selalu menggunakan uang pribadi masing-masing.

“Kadang ada anggota yang ikut pelatihan diselenggarakan pemerintah lalu diberi uang saku, itu juga masuk dalam kotak [kas kemanusiaan] yang dipakai untuk kegiatan kemanusian,” ujarnya,  dalam jumpa pers di Kantor SAR DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Jetis, Kota Jogja, Rabu (30/11/2016).

Saat ini, SAR DIY memiliki 15 anggota penyelam dan 30 orang spesialis vertical rescue. Peralatan selam baru memiliki empat unit, jika dalam operasi terjadi kekurangan biasanya meminta bantuan peralatan selam.

Bencana yang kerap terjadi antara lain, laka sumur longsor, laka sungai, tenggelam di embung, laka gua, llongsor, banjir hingga laka laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya