SOLOPOS.COM - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) UNS meneliti varian susu sapi perah yang ramah terhadap saluran pencernaan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meneliti varian susu sapi perah yang ramah terhadap saluran pencernaan. Penelitian ini diharapkan membuat masyarakat gemar minum susu, terlebih bagi penderita intoleransi laktosa.

Berawal dari banyaknya laporan kasus penderita intoleransi laktosa di Indonesia, Tim PKM-RE UNS mencoba mempelajari penyebab intoleransi laktosa. Menurut ketua tim Mohammad Ilham Dhiaurridho, salah satu penyebab intoleransi laktosa adalah keberadaan varian susu A1 yang mengandung asam amino proline pada rantai polipeptida beta kasein.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keberadaan varian susu A1 ini mengandung polipeptida BCM-7 yang memengaruhi produksi dan aktivitas dari enzim laktase sehingga menyebabkan gangguan sistem pencernaan berupa sakit perut, kembung, kentut yang berlebihan, dan diare.

Baca Juga: Jaga Kualitas Susu, Peternak Sapi di Boyolali Pakai Pakan Alami

“Kekhawatiran kami adalah tidak tercukupinya asupan gizi masyarakat Indonesia karena enggan mengkonsumsi susu dengan alasan diare yang timbul setelah minum susu. Maka dari itu, tim kami melakukan penelitian dan menemukan bahwa terdapat sapi Friesian Holsten (FH) Indonesia yang dapat memproduksi susu varian A2 dan siap untuk dikembangkan sebagai sapi penghasil susu ramah sistem pencernaan,” ujarnya dalam rilis kepada Solopos.com, Jumat (15/10/2021).

Tim PKM RE UNS menganalisis gen beta kasein pada 12 ekor sapi perah FH Indonesia. Tim menemukan titik mutasi pada ekson 7 gen beta kasein menggunakan teknik DNA sequencing.

Mutasi tersebut menyebabkan perubahan adenin menjadi sitosin sehingga merubah susunan asam amino gen beta kasein (CSN2) dari histidin menjadi prolin. Temuan ini menunjukkan sebagian besar sapi perah FH Indonesia membawa alel varian A1 sebesar 0,417 (41,7%) sehingga kemungkinan menyebabkan gangguan pencernaan cukup tinggi.

Baca Juga: Susu Jadi Komoditas Andalan Desa Banyuanyar Boyolali

 

Tak Sebabkan Diare

Penelitian ini juga menemukan 33% sapi FH Indonesia yang menghasilkan susu varian A2 yang sangat ramah terhadap penderita intoleransi laktosa. Susu varian A2 yang tidak mengandung senyawa BCM-7 sehingga tidak menyebabkan gangguan saluran pencernaan seperti diare.

Temuan pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar perbaikan mutu genetik sapi FH Indonesia yang mampu menghasilkan susu varian A2 yang ramah saluran pencernaan.

Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh peternak sapi perah, pemerintah, maupun industri untuk mengembangkan sapi FH dalam menghasilkan susu varian A2 sehingga kasus intoleransi laktosa dapat ditekan, kegemaran masyarakat dalam minum susu meningkat, dan asupan gizi tercukupi sehingga imunitas tubuh dapat dipertahankan terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.

Baca Juga: Mustakim Bertanding di Final PON Papua, Orang Tua di Klaten Deg-Degan

Tim ini beranggotakan mahasiswa Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian UNS. Tim diketuai oleh Mohammad Ilham Dhiaurridho dan beranggotakan Firmansyah Tristadika Prakosa, Firna Fauziatul Karimah, Salsabilla Ramadhana, dan Ine Febriantama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya