SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto, Fahmi Idris, mengakui ketidaksolidan suara kader Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden 2009.

“Diakui Golkar tidak solid. Banyak mendukung partai lain tapi mayoritas mendukung SBY,” tutur Fahmi dalam keterangan pers di Posko Mangunsarkoro, Jakarta, Kamis (9/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, ketidaksolidan internal sudah merebak sejak DPP Golkar menetapkan JK sebagai calon presiden yang diusung Golkar. Pada saat itu pula, muncul isu Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk menggeser JK jika gagal dalam Pilpres kali ini.

“Isu itu terjadi karena kader Golkar ingin menjadi cawapres SBY tapi kenyataannya Golkar menetapkannya sebagai capres. Munaslub harusnya dilakukan Desember tapi karena banyak yang tidak suka JK maka dipercepat sebelum Desember,” tutur Fahmi.

Namun, Fahmi mengaku tak terkejut dengan isu tersebut karena sebelumnya pernah terjadi di internal Golkar pada masa menjelang Pemilu 2004 lalu ketika Akbar Tanjung, Ketua Umum Golkar waktu itu, mengumumkan untuk mendukung Megawati Soekarnoputri sebagai capres.

Kompas/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya