SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pernyataan Menhan Juwono Sudarsono yang mengatakan 60 % pemilih mendukung SBY saat Pilpres masih berlangsung dinilai sebagai perbuatan yang tidak fair. Bahkan diendus ucapan Menhan merupakan sandi intelijen.

“Pernyataan itu sandi mungkin dalam intelijen. Yang dimaksudkan untuk mengamankan suara SBY dalam angka-angka itu,” ujar Tim Sukses JK-Wiranto Indra J Piliang.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Indra mengatakan dalam diskusi bertajuk ‘Mengukur Kualitas Pilpres 2009’ di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7).

Menurut Indra, netralitas TNI yang selama ini didengung-dengungkan juga masih memihak incumbent. Padahal Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menginstruksikan anak buahnya untuk tetap di kandang saat Pilpres.

“Janji untuk menempatkan TNI di barak-barak juga tidak terjadi. Di Papua TNI malah menjaga di belakang TPS,” ungkap Piliang.

Dari ditemukannya kecurangan tersebut, tim JK menilai ada ketakutan yang berlebihan dari incumbent. “Kalau mau menang ya menang. Tapi jangan pakai cara seperti ini dong!” cetusnya.

Di tempat yang sama, menanggapi ucapan Indra, kubu SBY-Boediono membantahnya.

“Saya tidak pernah mendengar statement Pak Menhan tersebut. Saya juga tidak melihat ada TNI di sana,” ujar Anggota Tim Sukses SBY-Boediono Syarif Hasan, yang juga Ketua FPD DPR ini .

Diskusi tersebut juga dihadiri anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina Sitorus dan tim sukses Mega-Prabowo Arif Budimanta.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya