SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Tim dokter RSUD dr Moewardi Solo mengambil sampel darah 71 warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego,  Boyolali, Rabu (2/3/2011).

Pengambilan darah itu dilakukan di Balaidesa setempat. Warga yang diambil darahnya itu merupakan warga yang berisiko tinggi terpapar antraks dan sempat kontak dengan sapi atau memakan daging sapi yang disembelih warga dan diduga terkena antraks.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Petugas medis RSUD Moewardi Solo dr Dhani Redhono SpPD mengatakan pengambilan sampel darah itu dilakukan terhadap warga yang diduga terpapar dan kontak dengan sapi. Hal itu mengingat masa inkubasi sudah cukup lama hingga sekitar 50 hari.“Warga itu merupakan orang yang berisiko tinggi karena telah kontak langsung dengan sapi hingga mengkonsumsi daging,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela pengambilan sampel darah.

Dhani menambahkan hasil laboratorium atas pengambilan sampel darah itu baru bisa diketahui sekitar  dua pekan. Menurut Dhani, pengambilan sampel darah itu untuk mengetahui pemeriksaan serologi pada darah warga yang kontak langsung maupun mengkonsumsi daging sapi itu sendiri. Diakuinya, dengan pemeriksaan serologi itu akan diketahui warga tersebut bisa terkena antraks atau tidak, karena kontak dan terpapar sapi sakit tersebut.

Sementara, salah seorang warga Tuminah, 60, mengaku ikut membeli daging tersebut.“Setelah dibeli daging itu saya cuci dan dimasak. Sampai saat ini saya dan keluarga belum merasakan sakit kulit atau gejala seperti sembilan orang itu,” ujarnya.

(fid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya