SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona pemicu Covid-19 di udara. (Bisnis)

Solopos.com, KLATEN – Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengusulkan pemberian tanda khusus bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Hal itu untuk memudahkan pengawasan serta mendorong agar warga yang menjalani isolasi mandiri bisa berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Selama ini, penanganan pasien positif Covid-19 dengan isolasi mandiri pada tempat isolasi komunal maupun rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Isolasi mandiri itu terutama bagi pasien tanpa gejala serta tak memiliki penyakit penyerta. Rata-rata isolasi mandiri dilakukan di rumah masing-masing dengan pengawasan dari tim medis.

2 Ekskavator Bergerak Ratakan Lahan Eks HP 16 Mojo Solo, Warga Diminta Pindah

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau usulan saya apakah dimungkinkan yang isolasi mandiri itu diberikan tanda. Misalkan gelang. Artinya mereka nanti juga segan untuk keluar [dari tempat isolasi],” kata Ronny saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (18/1/2021).

Pemberian penanda bagi pasien positif Covid-19 Klaten yang isolasi mandiri itu juga ia harapkan bisa memudahkan Satgas RW ataupun Satgas Jogo Tonggo melakukan pengawasan.

“Soal model pengawasannya seperti apa Satgas RW bisa menyesuaikan kreativitas masing-masing. Yang penting bagaimana menerapkan satu prosedur agar mereka yang isolasi mandiri itu terpantau dengan baik,” jelas Ronny.

Pasar Kota Sragen Direvitalisasi, Ini 4 Lokasi Pasar Darurat Untuk 854 Pedagang

Ronny menilai tak jadi soal jika ada desa yang menerapkan pola pengawasan dengan menempelkan stiker pada rumah yang dijadikan tempat isolasi maupun karantina mandiri.

Pola Pengawasan Warga

Soal tempat isolasi komunal, Ronny mengatakan hingga kini baru ada satu tempat memanfaatkan Hotel Edotel di kompleks SMKN 3 Klaten sebagai tempat isolasi nonrumah sakit. Satgas masih mencari tambahan tempat untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 Klaten.

Satgas baru melakukan kajian untuk memanfaatkan Rumah Retret Panti Semedi Klaten guna menambah tempat isolasi nonrumah sakit. “Untuk Dodiklatpur sudah ada. Tetapi masih berupa barak. Perlu ada penyekatan,” jelasnya.

Sudah Tidak Aktif, 3 Permakaman Kampung di Solo Akan Direlokasi

Lebih lanjut, Ronny kembali meminta seluruh elemen menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna menekan persebaran Covid-19. Ia mengakui kasus Covid-19 Klaten yang terus menerus tinggi bisa berdampak kepada kondisi tenaga kesehatan yang kelelahan.

Sementara itu, Kades Pundungan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Danang Setiawan, mengatakan selama ini pola pengawasan warga yang menjalani isolasi mandiri dan karantina mandiri dengan menempelkan stiker pada rumah mereka.

Stiker itu bertujuan agar warga lainnya bisa ikut mengawasi. “Untuk warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri, semua kebutuhannya dicukupi oleh pemerintah desa. Kemudian vitamin dan buah-buahan diberikan harapannya agar warga tidak keluar untuk alasan mencari makan dan buah-buahan,” kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya