SOLOPOS.COM - Laga Persis Solo melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Manahan beberapa waktu lalu. JIBI/Dok/Solopos

Solopos.com, SOLO – Kelompok suporter Pasoepati, meminta Panitia Pelaksana Persis untuk lebih transparan dalam mengelola pemasukan tiket saat menggelar laga
kandang. Hal ini menyusul ketidakpercayaan Pasoepati akan jumlah pendapatan Persis saat menggelar laga kontra PSPS Pekanbaru di Stadion
Manahan, Solo, Sabtu (6/9/2014).

Dalam laga yang dimenangkan Persis, dengan skor 4-1 itu, panpel mengaku hanya meraup pendapatan sebesar Rp288.750.000. Jumlah penonton yang hadir hanya berkisar 11 ribuan orang. Salah satu pentolan Pasoepati, Andre “Jaran”, meragukan pernyataan
panpel itu. Pria yang juga menjadi dirigen Pasoepati di tribune timur B7 itu menilai seharusnya jumlah penonton dan pendapatan tiket yang
masuk nilai lebih besar dari yang dilaporkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya melihat tribune VIP banyaknya sama dengan tribune yang kami tempati di tribune timur. Tapi kenapa dari laporan yang diberikan panpel, jumlah pemasukan di tribune timur jauh lebih besar dari pada
di VIP,” ujar pria yang juga menjabat sebagai menteri kreatifitas Pasoepati itu, saat dihubungi Espos, Senin (8/9).

Ekspedisi Mudik 2024

Dari laporan pemasukan tiket yang diumumkan panpel, Sabtu lalu, jumlah penjualan tiket terbanyak memang masih ditempati tribune timur, sebesar Rp101.750.000. Sementara tribune VIP, yang harga jual tiketnya jauh lebih mahal, hanya mampu menyerap pemasukan sebesar Rp28 juta.

“Jangan-jangan panpel ada kesalahan atau mungkin ada kebocoran di tribune VIP, yang membuat banyak penonton masuk tanpa membeli tiket.
Kalau seperti ini terus didiamkan bagaimana Persis bisa untung?” imbuh Andre.

Andre memperkirakan, seharusnya laga melawan PSPS kemarin bisa meraup
keuntungan sebesar Rp350-an juta. “Nah, sekarang cuma Rp288 juta. Itu juga masih dipotong biaya operasional sekitar Rp80-an juta. Namun,
biaya operasional ini untuk apa saja kita enggak pernah tahu. Harusnya panpel mulai transparan. Apa saja rincian biaya operasional tolong diinformasikan ke publik,” imbuh Andre.

Terpisah, ketua Panpel Persis, Paulus Haryoto, bersikukuh jumlah pendapatan penjualan tiket melawan PSPS seperti yang telah dilaporkannya. Meski demikian, ia tak menampik jika selama ini
kebocoran di tribune VIP masih sering terjadi.

“Oleh karena itu, saya meminta Pasoepati juga turut membantu mengawasi kebocoran ini,” terang Paulus. Sementara itu terkait laga melawan kandang terakhir Persis di babak 16 besar, melawan PS Bangka, Rabu (24/9), Paulus mengaku pihaknya tengah mengajukan kepada PT Liga Indonesia (LI) agar pertandingan dipindah ke
Stadion Sriwedari, pada malam hari. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya