Tiket Masuk Candi Prambanan Klaten Bisa Dibeli Via Aplikasi Ini

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Pengunjung <a href="http://news.solopos.com/read/20170629/496/829647/bangganya-obama-berbahasa-indonesia-kagumi-candi-prambanan" title="Bangganya Obama Berbahasa Indonesia &amp; Kagumi Candi Prambanan">Candi Prambanan</a>, Klaten, kini bisa membeli tiket tanpa harus mengantre di loket. Pengunjung cukup memesan melalui aplikasi TWC Mobile.</p><p>Di situ pembelian tiket hanya membutuhkan waktu beberapa menit dengan sistem pembayaran nontunai. Penggunaan aplikasi TWC Mobile terbilang mudah.</p><p>Calon pengunjung bisa mengunduh aplikasi itu di Playstore pada handphone berplatform Android. Setelah itu registrasi sesuai petunjuk aplikasi.</p><p>Untuk membeli tiket, calon pengunjung cukup mengetuk di tanggal kunjungan yang dipilih, jumlah tiket yang dibeli, serta kategori pengunjung dewasa atau anak. Pada kunjungan reguler, pengunjung dewasa dikenai tarif Rp40.000 dan anak-anak Rp20.000.</p><p>Kemudian, calon pengunjung diarahkan ke proses pembayaran yang terhubung dengan layanan Mandiri e-cash. Secara otomatis pembayaran tiket memotong saldo Mandiri e-cash. Aplikasi itu lantas menerbitkan barcode yang bisa dipindai ke alat yang terpasang di pintu masuk <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20180325/482/905842/anggun-c-sasmi-ngaku-kapok-konser-di-candi-prambanan-kenapa" title="Anggun C Sasmi Ngaku Kapok Konser di Candi Prambanan, Kenapa?">Candi Prambanan</a>.</p><p>&ldquo;Setiap pengunjung menerima satu barcode. Artinya kalau ada 10 pengunjung, aplikasi akan menerbitkan 10 barcode,&rdquo; kata Area Head Bank Mandiri Area Yogyakarta, Linda Permatasari, di sela-sela peluncuran aplikasi TWC Mobile di kawasan Candi Prambanan, Rabu (5/9/2018).</p><p>Ia menerangkan penerbitan aplikasi TWC mobile itu sebagai bagian sinergi BUMN untuk mempermudah wisatawan masuk ke Candi Prambanan. Aplikasi itu terhubung dengan Mandiri e-cash. Wisatawan menjadi lebih mudah mendapatkan tiket.</p><p>&ldquo;Ke depan juga akan dikembangkan ke layanan lain misalnya masuk ke Sendratari Ramayana, Ratu Boko, Borobudur, dan lainnya,&rdquo; beber Linda.</p><p>Senior Manager Infrastruktur PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Pujo Suwarno, mengatakan layanan nontunai dibuat untuk mempermudah pengunjung masuk ke Candi Prambanan.</p><p>Banyak keuntungan menggunakan layanan ini yakni tak perlu mengantre di loket, tidak perlu ada kembalian, lebih cepat, dan lebih mudah. &ldquo;Tahap pertama ini baru tiket masuknya dulu. Nanti dikembangkan juga ke layanan-layanan lain. Riset oleh tim IT terus dilakukan,&rdquo; terang Pujo.</p><p>TWC Mobile, lanjut Pujo, dipakai di <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180803/515/931644/arkeolog-prancis-candi-siwa-di-mijen-mirip-prambanan" title="Arkeolog Prancis: Candi Siwa di Mijen Mirip Prambanan">Candi Prambanan</a> sejak Juni lalu. Hasilnya mencatat ada 15-20 persen pengunjung Candi Prambanan menggunakan layanan nontunai.</p><p>Saban hari ada 3.000-4.000 wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan. Jumlah itu meningkat menjadi 7.000-8.000 pengunjung saat akhir pekan.</p><p>Selama ini, penggunaan aplikasi relatif lancar dan dan tidak ada penumpukan pengunjung di pintu masuk. &ldquo;Kalau ada penambahan pengunjung atau indikasi antrean panjang, kami tambah gate-nya,&rdquo; terang dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi