16 orang meninggal jadi korban laka selama tiga pekan.
Harianjogja.com, SLEMAN–Direktorat Lalu Lintas Polda DIY mencatat sepanjang pelaksanaan operasi keselamatan progo mulai 5-25 Maret 2018, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mencapai 227 kejadian. Akibatnya 16 orang di antaranya menjadi korban meninggal dunia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirditlantas) Polda DIY Kombes Pol Latif Usman mengatakan dibandingkan dengan pelaksanaan operasi tahun lalu secara kualitatif terdapat peningkatan angka laka lantas. Namun secara kaulitas menurun, terutama terkait dengan fatalitas dari kejadian tersebut. Terbukti untuk korban laka lantas mengalami penurunan 42%.
Tercatat pada operasi yang dilakukan selama tiga pekan itu ada 16 orang yang meninggal. Angka itu lebih sedikit dibandingkan pada operasi tahun lalu yakni ada 28 orang yang meninggal. “Hal ini memang tujuan dari operasi keselamatan berlalu lintas ini. Yakni menurunkan fatalitas akibat laka lantas,” ujarnya, Senin (26/3/2018).
Dia menjelaskan dalam operasi keselamatan progo memang lebih mengedepankan preventif. Tindakan tegas baru dilakukan jika memang pengendara membayakan keselamatan baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu dalam operasi lebih menekankan pada penyebab terjadinya kecelakaan. Seperti melawan arus, tidak memakai helm, anak di bawah umur serta mengunakan minuman keras dan penggunaan ponsel saat berkendaraan.
“Itulah yang kami galakkan. Dengan langkah tersebut, selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tertib berlalu lintas. Juga guna meminimalisir fatalitas korban akibat laka lantas,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
