SOLOPOS.COM - EVAKUASI JENAZAH -- Tim SAR dan warga, Senin (18/7/2011), mengevakuasi jenazah Umi, warga Desa Mrisi, Tanggungharjo, Grobogan, yang tewas akibat tertimbun longsoran batu dan pasir, Sabtu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com) – Tiga korban tewas akibat longsornya bukit bahan tambang galian C di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, akhirnya berhasil ditemukan pada Senin (18/7/2011). Mereka adalah Umi, Ekwani dan Gimin.

EVAKUASI JENAZAH -- Tim SAR dan warga, Senin (18/7/2011), mengevakuasi jenazah Umi, warga Desa Mrisi, Tanggungharjo, Grobogan, yang tewas akibat tertimbun longsoran batu dan pasir, Sabtu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kapolsek Tanggungharjo, AKP Untung Hariyadi Senin petang, dengan ditemukannya ketiga jenazah korban yang tertimbun sejak Sabtu (16/7/2011), maka empat korban tewas yang tertimbun sudah berhasil dievakuasi. Korban Umi, berhasil ditemukan kali pertama di bawah timbunan batu di sisi selatan sisa tebing yang longsor, sekitar pukul 16.00 WIB, setelah alat berat backhoe dari Kabupaten Boyolali didatangkan ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian para korban Senin siang.

Kemudian setelah jenazah Umi diangkat sekitar pukul 16.50, tak lama kemudian sekitar pukul 17.30 WIB, dua korban lainnya yakni Gimin dan Ekwani berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tak jauh dari lokasi ditemukannya jenazah Umi. Kondisi Umi saat ditemukan sangat mengenaskan karena selain tubuhnya mulai membusuk, wajahnya sulit dikenali dan kaki kanannya patah. Begitu bebatuan perlahan bisa digali, bau menyengat langsung menyeruak. Warga yang mendatangi lokasi kejadian langsung menutup hidung.

Namun jenazah korban tidak bisa langsung diangkat mengingat salah satu kaki korban masih tertindih batu cukup besar. Sehingga Tim SAR sempat meminta izin ke keluarganya untuk memotong kaki korban agar memudahkan evakuasi. Setelah ditunggu cukup lama keluarga korban tak kunjung datang, akhirnya Tim SAR minta izin ke warga yang berada di lokasi. Namun warga meminta kaki korban jangan dipotong. Akhirnya backhoe kembali menggali sehingga korban bisa diangkat sekitar pukul 16.50 WIB.

Jenazah yang baru ditemukan tim pencari semula sulit dikenali karena wajahnya sudah rusak. Namun akhirnya identitas korban berhasil dikenali dari jilbab berwarna hijau yang dikenakan korban saat ditemukan, jasad tersebut dikenali sebagai Umi. Setelah berhasil diangkat dari bawah timbunan batu yang letaknya sekitar lima meter tak jauh dari jenazah Mutiah, 32, yang ditemukan, Sabtu malam (16/7/2011), jenazah Umi langsung dimasukan ke dalam kantong mayat.

Menurut Camat Tanggungharjo, Drs Teguh Harjokusumo, dengan adanya alat berat tersebut proses pencarian para korban yang tertimbun di bawah batu-batu besar di lokasi kejadian bisa dilaksanakan secara optimal. “Backhoe yang didatangkan ke Desa Mrisi untuk membantu proses pencarian korban tersebut, sempat kesulitan saat hendak menuju lokasi kejadian mengingat jalan yang dilalui sangat sempit dan berbatu-batu,” ungkapnya.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya