Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketiga jemaah haji tersebut meninggal di Mekah. Mereka adalah Subari Bin Djarkasi, 75, asal Kabupaten Magelang, Suhartono Bin Hadi Suwarno, 62, asal Kota Magelang dan Munawari Bin Salim, 84, asal Kabupaten Semarang. Ketiganya meninggal dengan penyebab yang sama, yaitu gangguan pada sistem sirkulasi.
Wakil Sekretaris III Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, M Syafiq, mengatakan informasi ini diperolehnya dari sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat). “Ada tiga lagi jemaah yang meninggal. Semuanya karena gangguan dalam sistem sirkulasi. Gangguan ini memang menjadi penyebab terbesar dari meninggalnya para jamaah haji di Tanah Suci,” kata Syafiq, ketika ditemui di Asrama Haji Donohudan, Senin (14/11/2011).
Sementara itu, kedatangan jemaah Haji dari Tanah Suci masih mengalami keterlamabatan cukup lama. Namun khusus kloter tujuh malah jadwalnya maju sekitar tujuh enam jam. Seharusnya kloter ini tiba di bandara Adi Soemarmo Solo pada Senin pukul 08.15 WIB. Namun ternyata sudah datang pada pukul 02.45 WIB.
“Sedangkan untuk kloter delapan, sesuai dengan pemberitahuan dari pihak Garuda, ada pengunduran jadwal cukup lama. Seharusnya tiba pukul 13.45 WIB, namun mundur menjadi pukul 22.48. Mundur sekitar delapan jam. Hal itu terjadi karena antrian penerbangan di sana sangat madat. Ini hal biasa kalau dalam setiap proses kepulangan jemaah haji. Kami sudah mengantisipasi karena setiap tahun memang seperti ini,” terang Syafiq.
yms