SOLOPOS.COM - ilustrasi.(JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Tiga Desa di Gunungkidul Banjir terkena banjir akibat hujan yang lebat yang yang turun selama tiga jam di daerah Wonosari, Selasa (19/2/2013). Tercatat ada belasan rumah warga di sepanjang sungai aliran Besole, Kidul Pasar, dan Pancuran Sungai di Kecamatan Wonosari berada di tiga desa yakni Wonosari, Kepek dan Siraman tergenang air setinggi lutut orang dewasa.

Tiga Desa di Gunungkidul Banjir. Warga di tepi sungai terjebak banjir setelah air meluap melebihi talud yang membatasi sungai di Wonosari, Selasa (19/2/2013).(JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beruntung seisi perabotan rumah korban banjir langsung berhasil diselamatkan warga secara bergotong royong.

Area parkir di lantai bawah masjid Mufaridfhun Kidul Pasar Wonosari juga turut terendam banjir. Penjaga masjid sempat dibuat kewalahan menyelamatkan barang-barang yang ada di area parkir yang tergenang setinggi lutut orang dewasa.

“Airnya sudah masuk rumah-rumah,” kata Wahyono, warga Ringinsari ditemui di sela-sela menyelamatkan barang seisi rumah.

Di aliran sungai yang sama, tepatnya di RT 5 Padukuhan Trimulyo I, Desa Kepek, air juga masuk rumah Darso dan dua rumah milik Barsono dan Suryono. Tak hanya mengancam isi rumah, banjir kali ini juga merendam tiga kandang sapi milik Darsono. Tiga ekor sapi mereka tergenang air setinggi perut karena paling dekat dengan bantaran sungai.

“Banjir ini terbesar dalam tiga tahun terakhir. Tiga tahun lalu pernah terjadi banjir tapi tidak sebesar sekarang. Kami khawatir sapi itu akan sakit,” kata Basuki pekerja di rumah Darsono kepada Harian Jogja.

Kepanikan warga akan ketinggian air sungai juga terlihat di RT 1 Padukuhan Trimulyo tepatnya RT 3. Terdapat tiga rumah milik Robani, Purjogo dan Karjiyo yang tergenang banjir karena meluapnya sungai yang belum tersasar pembangunan talud.

Banjir membuat warga keluar rumah dan mengumpul di beberapa titik lokasi untuk memantau ketinggian air di sungai Besole-Kidul Pasar- hingga Trimulyo dan Pancuran Desa Siraman.

Warga mengaku kecewa karena pada setiap banjir datang tidak pernah nampak ada petugas Pemkab yang datang untuk meninjau lokasi banjir.

“Dari tadi tidak ada petugas pemkab yang datang meninjau lokasi banjir. Pembangunan talud selama ini tidak pas dengan lokasi-lokasi yang harus diprioritaskan untuk mengantisipasi banjir,” kata Tiyo warga Trimulyo yang turut meninjau lokasi banjir di Kepek.

Sutiyo, anggota DPRD Gunungkidul nampak di antara warga Trimulyo yang memantua ketinggian air  sungai setempat. “Harusnya ada personel yang ditugaskan untuk mengecek lokasi banjir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya