SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/Aids (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Komisi Penanggulangan AIDS Gunungkidul mencatat ada penambahan penderita HIV/AIDS dalam tiga bulan terakhir.

Dari 102 penderita pada Juli lalu menjadi 108 per September. Dari jumlah itu, 22 penderita meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola Program dan Monitoring Evaluasi KPA Gunungkidul Afi Fajar Handani mengatakan jumlah penderita AIDS termonitor setelah penderita memeriksakan diri dan ada diagnosa dokter. “Yang tidak terdeteksi jumlahnya masih banyak,” ucapnya seusai Seminar HIV/AIDS serta Dance 4 Life di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Wonosari, Kamis (14/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Penyebaran AIDS tertinggi disebabkan faktor hubungan seks. Faktor itu mencapai 75% atau 80 penderita dari 108 orang. Dijelaskan Afi, faktor seks tidak lepas dari warga Gunungkidul yang menjadi buruh migran di luar daerah.

“Laki-laki yang merantau jarang pulang. Karena berhubungan diluar, ketika pulang berhubungan dengan istri sehingga istri dan anaknya bisa terkena,” ujar Afi.

Pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Gunungkidul Rino Caroko mengaku PKBI akan terus bekerja sama dengan berbagai instansi untuk membantu menannggulangi HIV/AIDS, di antaranya dengan memberdayakan Forum Remaja (Youth Forum) di sekolah-sekolah yang sudah menjadi mitra PKBI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya