SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI–Sejumlah aset milik Pemkab Boyolali bakal dijual sebagai imbas dari proyek relokasi kantor kabupaten yang dimulai tahun depan.

Kepala Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Boyolali, Widodo Munir, menyampaikan setidaknya ada tiga aset yang akan dipindahtangankan. Aset yang dimaksud adalah kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Kantor DPKAD dan Puskesmas Boyolali Kota di Sunggingan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Aset kantor Dikpora dan BKPAD dijual karena akan dipindahkan ke kompleks kantor kabupaten baru di Kemiri, Mojosongo. Tapi kalau Puskesmas tidak dipindahkan ke Kemiri, hanya digeser letaknya saja. Tetap di Boyolali Kota,” ujar Widodo, di Semarang, ketika dihubungi Espos melalui telepon gengamnya, Kamis (22/12/2011).

Widodo mengaku tidak tahu menahu berapa perkiraan harga ketiga aset tersebut. Namun penjualan tidak bisa dilakukan begitu saja. Pemkab terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari DPRD Boyolali. Setelah persetujuan turun, baru Pemkab bisa melangkah.

Lebih lanjut Widodo menjelaskan jumlah aset yang dijual ini baru bersifat sementara. Bukan tak mungkin ada aset-aset lain yang akan menyusul dilego. Hal itu disesuaikan dengan rencana relokasi dan kebutuhan Pemkab. “Sementara memang baru tiga ini. Bertambah atau tidak nanti dilihat perkembangannya dulu,” tukasnya.

Menurut Widodo aset-aset yang dijual adalah yang terletak di jalan protokol dan strategis. Kantor DPPKAD berada di Jalan Teratai dekat Pasar Kota Boyolali, kantor Dikpora berada di Jalan Pandanaran, sedangkan Puskesmas berlokasi di Sunggingan.

Dilepasnya aset-aset tersebut salah satu tujuannnya adalah untuk mendukung program Boyolali pro-investasi. Dengan demikian, lahan tersebut kemungkinan bakal dipindahtangankan ke investor yang potensial.

“Kalau kantor pemerintah, atau Puskesmas kan tidak perlu berada di tempat yang strategis. Sedangkan untuk mendukung program pro investasi, maka bisa memanfaatkan aset-aset yang tempatnya strategis seperti Kantor Dikpora dan Puskesmas itu. Kalau berada di jalan protokol kan potensial untuk hotel atau yang lainnya. Tapi sekali lagi itu bukan wewenang kami ke depannya tempat-tempat tersebut mau dilepas kepada siapa,” pungkas Widodo.

(yms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya