SOLOPOS.COM - Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 Kabupaten Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Rabu (5/5/2021). (Istimewa Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten Wonogiri tidak mungkin memerintahkan putar balik kepada kaum boro yang nekat mudik pada waktu pelarangan mudik menjelang momen Lebaran 2021. Namun para pemudik itu akan dites cepat antigen di pos penyekatan.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, setelah memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 Kabupaten Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Rabu (5/5/2021) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Joko Sutopo mengatakan apel yang dilakukan merupakan kesiapsiagaan pemerintah dalam rangka pengamanan momentum Hari Raya Idulfitri. Kesiapsiagaan yang dimaksudkan yakni mensukseskan kebijakan pemerintah, terutama pelarangan mudik bagi masyarakat perantau.

Baca Juga: Nekat, Maling Motor Asal Delanggu Ini Sudah Ditangkap Polisi Eh Mau Kabur Lagi

Menurut dia, dalam mensukseskan kebijakan mudik perlu ruang sosialisasi, preventif dan persuasif. Sehingga kebijakan itu tidak menimbulkan polemik baru di tengah-tengah masyarakat.

"Ini sebagai membangun kesadaran masyarakat. Agar pelarangan mudik lebih diprioritaskan untuk perlindungan kesehatan dan mencegah jangan sampai terjadi klaster penularan baru. Akhirnya masyarakat merasa aman, terjaga dan terlindungi," kata dia.

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, pelarangan mudik menjadi sistem di bawah koordinasi pemerintah pusat. Dengan instrumen yang ada, di setiap daerah diminta melakukan pencegahan secara teknis berupa penyekatan di sejumlah lokasi.

"Bagi kami Wonogiri merupakan daerah tujuan pemudik. Maka kami konsolidasikan seluruh sumber daya manusia [tenaga kesehatan], fasilitas kesehatan dan infrastruktur sebagai satu upaya kesiapsiagaan. Jika nanti dengan inovasinya masih ada pemudik yang bisa masuk ke Wonogiri, tidak mungkin kami menyuruh putar balik. Karena akan menimbulkan persoalan baru," ungkap dia.

Langkah yang ditempuh jika masih ada yang mudik, lanjut Jekek, pemudik akan dilakukan pendampingan dan dites cepat antigen di pos penyekatan. Jika ada pemudik yang positif Covid-19, akan dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada. Sehingga tidak klaster yang menjadi persebaran baru di Wonogiri.

Ia menuturkan, tes antigen di pos penyekatan akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Tenaga kesehatan yang dimiliki akan ditempatkan di sana. Proses ini dimaknai sebagai keseriusan pemerintah dalam mencegah persebaran Covid-19 pada momen mudik.

Baca Juga: Panjat Pohon, Warga Ngawen Klaten Curi Kabel Telkom 400 Meter di Pinggir Jalan Solo-Jogja

"Yakinlah kebijakan yang diambil pemerintah merupakan keputusan terbaik untuk warganya. Mari membangun narasi yang sama bahwa pemerintah memprioritaskan keselamatan masyarakat. Bahwa di dalamnya ada kultur dan budaya harus diantisipasi bersama," ujar dia.

Jekek menuturkan, dari proses skrining yang dilakukan di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, dilaporkan ada sejumlah pemudik yang positif Covid-19. "Kesiagaan kami di terminal ini merupakan upaya terkonsolidasi dari pemerintah agar masyarakat mendapat perlindungan," kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya