SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengunjungi tempat isoter di bekas SMP di Kerjo, Kamis (19/8/2021). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR—Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyebut penerapan kebijakan isolasi bagi orang tanpa gejala Covid-19 harus dilaksanakan di tempat isolasi terpusat (isoter) tidak mudah.

Tidak jarang, pemerintah dalam hal ini Satgas Penanganan Covid-19 harus berhadapan dengan pihak keluarga. “Rapat dengan Pak Luhut [Menko Kemaritiman dan Investasi]. Soloraya fokus bagaimana segera isoman itu 70% harus berada di isoter. Persoalannya tidak ringan. Debat dengan keluarga, melelahkan. Pendekatan supaya bersedia dimasukkan isoter,” kata Juliyatmono saat berbincang dengan wartawan di sela-sela menghadiri kegiatan pada Kamis (19/8/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) diharapkan menjalani isolasi di tempat isoter. Pemerintah menyarankan masyarakat tidak menjalani isolasi di rumah, kecuali dalam situasi dan kondisi tertentu.

Baca Juga: Hipmi Sukoharjo Gali Potensi Bisnis Berbasis Digital

Bupati mencontohkan satu kasus di Kecamatan Ngargoyoso. Ibu yang memiliki balita dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menjalani isolasi di BLK Karanganyar. Sayangnya, dia tidak bisa melanjutkan isolasi di tempat isoter hingga rampung karena kondisi tidak memungkinkan.

“Anaknya umur tiga tahun menangis mencari ibunya. Akhirnya kami izinkan pulang. Alasan kemanusiaan. Tetapi dia wajib menjaga agar tidak menular ke anggota keluarga lain. Kalau satu keluarga positif silakan isolasi di rumah. Kalau yang positif satu atau dua orang dalam satu rumah, harus ke isoter,” tuturnya.

Bupati menyebut isolasi di tempat isoter menjadi salah satu strategi paling realistis menekan persebaran Covid-19 melalui kontak erat. Sayangnya, Kabupaten Karanganyar belum bisa menerapkan anjuran Menko Kemaritiman dan Investasi soal 70% dari total isoman harus menjalani isolasi di tempat isoter.

Baca Juga: Lionel Messi Malah di Barcelona saat PSG Berlaga di Liga Prancis

 

603 Kasus

Data yang dihimpun Solopos.com dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, terdapat 603 kasus hingga Jumat (20/8/2021). Dari jumlah itu 128 orang menjalani rawat inap dan 475 orang menjalani isolasi mandiri. Solopos.com mengonfirmasi Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Bagoes Darmadi, perihal data warga yang menjalani isolasi di tempat isoter.

Hingga Sabtu (21/8/2021), 17 orang menjalani isolasi di isoter Kecamatan Kerjo, 19 orang di BLK Karanganyar, dan 19 orang di Gedung Wanita Karanganyar. Jumlah itu belum mencapai 70% dari total isoman. Bagoes menyampaikan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar mengerahkan satgas di tingkat kecamatan, desa, hingga Jogo Tonggo untuk mengedukasi masyarakat perihal upaya menekan persebaran Covid-19.

Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Akhir Pekan Ini: Barcelona Hadapi Bilbao, Real Madrid Jumpa Levante

Bagoes mengklaim kesadaran masyarakat melaksanakan isolasi di tempat isoter meningkat. Salah satu indikator tempat isoter menerima tambahan satu  hingga tiga orang warga per hari.

“Edukasi dibantu satgas desa, kecamatan. Mereka mau masuk isoter. Ya kesadaran masyarakat meningkat . Ini upaya memutus rantai persebaran Covid-19. Perangkat desa dan keluarga di Kerjo menjadi contoh menjalani isolasi di isoter Kerjo. Semoga diikuti masyarakat lain. Ada juga hasil edukasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya