SOLOPOS.COM - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Wonogiri diisi kegiatan sarasehan dan diskusi di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Wonogiri, Kamis (2/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRIHari Buruh Internasional atau May Day di Wonogiri diperingati dengan menggelar sarasehan dan diskusi di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Diasnakerperin) Wonogiri, Kamis (2/5/2024).

Kepala Disnakerperin Wonogiri, Wiyanto, mengatakan sarasehan peringatan May Day diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Wonogiri, pengusaha, serikat pekerja, dan BPJS Kesehatan. Kegiatan itu sebagai ruang dialog antara pengusaha, serikat pekerja, dan pemerintah serta pihak-pihak terkait.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pada kesempatan itu, menurut Wiyanto, tidak ada tuntutan dari pekerja kepada pengusaha atau pemerintah. Acara itu justru wadah sosialisasi terkait penerima bantuan sosial.

Mereka yang semula merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan seperti program keluarga harapan (PKH), setelah menjadi pekerja dengan upah minimal setara UMK, bansos itu dicabut.

“Ruang dialog seperti ini sudah sering dilakukan, biasanya lewat pertemuan-pertemuan dengan SPSI [Serikat Pekerja Seluruh Indonesia] Wonogiri. Ada juga yang datang langsung ke kantor sini untuk menyampaikan keluhannya,” kata Wiyanto saat ditemui Solopos.com di Kantor Disnakerperin Wonogiri, Kamis (2/4/2024).

Mediator Hubungan Industrial Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Disnakerperin Wonogiri, Muslih, menerangkan sarasehan peringatan May Day ini diadakan pemerintah sebagai alternatif bagi buruh untuk menyampaikan aspirasi.

Dengan kegiatan ini, para pekerja tidak perlu lagi menyuarakan aspirasi melalui cara-cara demonstrasi di jalan. Mereka bisa menyuarakan tuntutan di sarasehan langsung di hadapan para pengusaha dan pemerintah.

Namun, pada sarasehan siang itu serikat pekerja tidak menyuarakan tuntutan. “Kalaupun tadi ada tuntutan, pasti akan kami sampaikan ke pemerintah pusat,” ujar dia.

Muslih menerangkan sejauh ini tidak ada permasalahan genting yang dihadapi para pekerja di industri Wonogiri. Kendati demikian, bukan berarti tidak ada masalah ketenagakerjaan. “Kalau ada masalah, ketika kami turun, biasanya langsung bisa diselesaikan perusahaan,” ucap Muslih.

Dia menambahkan meski tidak setiap tahun digelar, kegiatan sarasehan buruh untuk memperingati May Day di Wonogiri ini sudah beberapa kali dilaksanakan. Pada tahun ini, selain sarasehan para peserta juga menerima undian doorprize.

Ketua SPSI Wonogiri, Seswanto, menyampaikan di Wonogiri peringatan May Day memang berbeda dibanding daerah lain. Di sejumlah daerah, serikat pekerja turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh sekaligus menyampaikan tuntutan.

“Di sini diperingati dengan sarasehan. Ini sudah dilakukan beberapa kali. Di dalam, tadi saya menyampaikan bahwa teman-teman pekerja harian semestinya bisa mendapatkan kontrak kerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu setelah 21 hari,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya