SOLOPOS.COM - Kawasan perumahan dan pertokoan berkembang di Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (22/1/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Banyak lahan pertanian dikonversi menjadi rumah atau hunian.

Solopos.com, BOGOR — Setiap tahunnya kebutuhan akan perumah terus bertambah jumlahnya sehingga banyak lahan dialihfungsikan untuk menjadi hunian. President Director Synthesis Budi Yanto Lusli Alih fungsi lahan pertanian untuk dibangun perumahan ini memberikan dampak yang cukup besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia memaparkan saat ini lahan pertanian di Pulau Jawa dikonversi sangat besar. “Tiap tahun turun 700.000 hektare. Ke mana lahan pertanian ini hilang, lahan pertanian hilang karena perkembangan kawasan kota,” katanya saat Media Gathering di Sentul, Bogor, Rabu (26/4/2017).

Dampak lebih jauhnya adalah lahan pertanian yang berkurang karena diambil untuk rumah akan mengambil porsi lahan hutan dijadikan lahan pertanian. Penggunaan lahan hutan untuk pertanian menyebabkan terjadinya longsor dan banjir.

Selain itu, Jakarta dan kawasan penyangganya seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek), dia mengatakan, kepadatan penduduk di daerah tersebut sudah sangat padat. Dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, kawasan tersebut merupakan kawasan terpadat.

“Pulau Jawa itu sangat padat, paling padat di Indonesia ada 500-1.000 jiwa per km per segi. Dibandingkan Papua, Kalimantan, Sulawesi yang amat sangat renggang,” imbuhnya.

“Dari situ timbul kegelisahan kami kenapa lahan pertanian berkurang karena diambil untuk rumah, terus lahan pertanian kurang lalu ngambil hutan, hutan kurang jadi longsor banjir dan lain-lain,” jelasnya.

Oleh karenanya, melihat kondisi seperti tersebut di atas, ia menyarankan agar ke depannya pembangunan tempat tinggal difokuskan ke arah vertikal. Ketimbang membangun rumah tapak atau landed house, pembangunan tempat tinggal menurutnya mesti difokuskan ke apartemen maupun rumah susun (rusun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya