SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Tak kurang dari 2.000 anak Palestina telah dibunuh oleh militer Israel sejak 2000 silam. Artinya, Israel membunuh satu anak <a href="http://news.solopos.com/read/20180414/497/910368/perempuan-palestina-barisan-terdepan-melawan-tentara-israel">Palestina</a> setiap tiga hari dalam kurun waktu 18 tahun terakhir.</p><p lang="zxx">Perhitungan tersebut dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat yang dirilis pada 5 April 2018 bertepatan dengan peringatan Hari Anak Palestina. Kelompok aktivis itu menambahkan, militer Israel juga memenjarakan anak <a href="http://news.solopos.com/read/20180411/497/909141/rumah-sakit-palestina-umumkan-kondisi-darurat-">Palestina</a> setiap tahun.</p><p lang="zxx">"Selain membunuh, militer Israel juga memenjarakan sekitar 700 anak Palestina setiap tahun. Mereka memperlakukan para tahanan dengan semena-mena," kata salah satu anggota komunitas tersebut, Ayed Qteesh, seperti dikutip dari <em>Middle East Monitor, </em>Jumat (13/4/2018).</p><p>Kekerasan yang dilakukan Israel terhadap anak-anak Palestina ini mendapat kecaman dari organisasi bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNICEF. Kekerasan ini memuncak saat terjadinya <a href="http://news.solopos.com/read/20180407/497/908795/10-demonstran-palestina-tewas-ditembak-militer-israel">bentrokan di Jalur Gaza</a> pekan lalu.</p><p lang="zxx">"Bentrokan di Jalur Gaza merenggut nyawa belasan anak Palestina. Selama ini, anak-anak di Jalur Gaza hidup dalam ketakutan dan situasi yang mencekam. Kita harus menghentikan mimpi buruk mereka. Kami mengutuk tindak kekerasan yang tidak manusiawi ini," kata Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah, Geert Cappelaer.</p><p lang="zxx">Pihak UNICEF menambahkan, perlu adanya pendampingan khusus bagi anak-anak Palestina agar sembuh dari trauma. Sebab, mereka telah mengalami tekanan psikologis sejak dini yang sulit disembuhkan. "Kami berharap peperangan antara Israel dan Palestina segera berakhir. Kami sangat prihatin melihat nasib anak-anak Palestina yang mengalami trauma. Sangat sulit bagi mereka untuk hidup normal karena mendapat tekanan mental sejak dini," tambah Geert Cappelaer.</p>

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya