SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Proyek kereta akses Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan sudah memasuki tahap pekerjaan fisik. Tiang-tiang beton sebagai penyangga rel mulai dibangun.

Pantauan Solopos.com, belum lama ini, sejumlah tiang beton dibangun di sisi selatan tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah Desa Pandeyan ke arah Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali. Tumpukan pasir dan beton mulai terlihat di sekitar jalur truk di pinggiran tol.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Rel kereta bandara menggunakan tiang pancang sehingga jalur rel akan sejajar dengan tol Soker. Anggota Staf Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah, Dandung Iskandar, mengatakan rel yang dibuat melayang dari tanah akan memperkecil risiko kerusakan infrastruktur pertanian.

Selain itu, pemanfaatan tiang beton juga akan menekan biaya pembebasan lahan. Walau begitu, pengoperasian kereta bandara dipastikan molor. “Pastinya lompat tahun tapi belum tahu juga,” imbuh dia ketika dihubungi Solopos.com, pekan lalu.

Pemasangan tiang beton dilakukan seiring proses pembebasan lahan yang belum selesai. Tercatat ada enam desa yang mesti dibebaskan lahannya untuk proyek rel kereta bandara ini.

Enam desa tersebut yakni Ngesrep, Sindon, Dibal, Kismoyoso, Pandeyan, Sawahan, dan Donohudan. Pembebasan lahan sudah tidak menemui kendala berarti.

Sebagian besar musyawarah telah selesai dan warga tinggal menunggu biaya ganti rugi. “Yang belum (musyawarah) tinggal Kismoyoso,” imbuh Dandung.

Kepala Desa Sawahan, Poniman, mengatakan semua warga desanya telah setuju dengan nilai ganti rugi pembebasan lahan. “Sudah beres, tinggal menunggu uang cair, warga tak mempermasalahkan,” kata dia.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Pandeyan, Sukasno. Setelah melewati empat kali musyawarah, pembebasan lahan dinyatakan selesai. “Tinggal tunggu uang saja,” kata dia.

Sementara itu di Desa Donohudan pembayaran dan musyawarah baru mencakup setengah dari jumlah lahan yang dibebaskan. Kepala Desa Donohudan, Sumantinah, sebelumnya mengatakan ada sekitar 21 bidang lahan terdampak rel kereta bandara di desanya.

Sementara di Desa Ngesrep dan Sindon musyawarah dinyatakan beres dan tinggal menunggu pembayaran ganti rugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya