SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tak ada jalan lain untuk menyembuhkan hydrocephalus kecuali operasi. “Sejauh ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan hydrocephalus secara tuntas. Konsumsi obat hanya membantu untuk mengurangi produksi cairan otak. Satu-satunya jalan adalah operasi!” tegas ahli bedah saraf, dr Hanis Setyono SpBS. Operasi hydrocephalus dilakukan dengan membuatkan saluran baru untuk mengalirkan cairan otak. Proses operasi yang juga disebut operasi shuntingini rata-rata memakan waktu hingga satu jam. Ada tiga teknik operasi yang biasa dilakukan.

Pertama, yang juga paling kerap dilakukan, adalah ventrikel petrioneum shunt (VPshunt). Penanganan ini dilakukan dengan memasang pipa khusus yang menghubungkan antara ventrikel dengan rongga dalam perut. Selanjutnya, cairan otak yang berlebih di kepala dapat dialirkan dan diserap di rongga perut. “Cara ini paling banyak dilakukan karena pengerjaannya simpel dan hasilnya cukup efektif,” kata Hanis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua, adalah membuat saluran pintas dari ventrikel ke atrium (bilik jantung) kanan. Ketiga dilakukan dengan membuat lubang pada ventrikel otak ketiga. Dengan begitu cairan dalam ventrikel dapat dialirkan langsung melalui rongga cairan yang berada di luar otak. Tiap teknik tidak dapat serta-merta diterapkan. Pasalnya pemilihan teknik ini sangat bergantung pada kasus masing-masing pasien. Sayangnya, operasi ini tidak bisa dibilang murah. Pipa shunting yang dibutuhkan untuk membuat jalan pintas cairan otak tersebut umumnya bernilai jutaan rupiah. Meski begitu, pasien dapat memilih jenis pipa shunting.

Ada pipa produksi lokal, India, Jepang dan Amerika Serikat. Pipa shunting buatan lokal dan India, harganya berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, sementara pipa produksi Jepang dan Amerika Serikat dibanderol Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Angka itu belum termasuk biaya yang harus disiapkan untuk menanggung risiko operasi, pemeriksaan awal sepertiCTscan dan perawatan pascaoperasi. Semakin tinggi risiko operasi besar kemungkinan makin besar pula biaya yang perlu disiapkan. Ironis, karena sebagian besar pasien hydrocephalus justru berasal dari keluarga kurang mampu.

Sayangnya, operasi juga tidak selalu menjamin kesembuhan pasien. Hanis menyebutkan kesembuhan pasien hydrocephalus sangat bergantung pada kondisi pasien dan penyebab. Sebut saja pasien yang datang dengan kondisi parah lantaran bertahun-tahun tak tertangani, maka risiko bila dilakukan operasi bisa lebih besar. “Kalau sudah parah kondisinya, jaringan otak juga sudah tipis.

Oleh: Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya