Pada titik tersebut, Al menjalin hubungan dekat dengan seorang pria yang kelak menjadi sahabat seumur hidupnya, yakni Jack Guzik. Sebuah fakta yang cukup luar biasa, Guzik yang berasal dari keluarga besar Yahudi Ortodoks ternyata berkecimpung dalam dunia prostitusi.
Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM
Mempunyai latar belakang dan prinsip hidup nyaris sama, Guzik yang merupakan pria yang setia dengan keluarganya, dengan mudah masuk ke kehidupan Al. Guzik bahkan bertindak selayaknya seorang kakak bagi Al.
Sekali lagi Al menunjukkan kemampuannya untuk “melangkah” keluar dari komunitas Italia-nya. Mulai dari keberaniannya memperistri wanita Irlandia, dan menjalin pertemanan erat dengan seorang Yahudi. Kurangnya prasangka negatif dan kemampuannya membangun aliansi terhadap komunitas di luar Yunani, kelak terbukti sangat berharga dalam membangun takdir hidupnya.
Dari segi keuangan, dengan posisinya sebagai mitra Torrio membuat posisi Al stabil. Al kemudian membeli sebuah rumah untuk keluarganya, di sebuah lingkungan yang terhormat.
Di rumah sederhana yang terletak di Prairie Avenue 7244, Al tak hanya memboyong Mae dan Sonny, tapi juga ibu dan saudara-saudaranya yang lain. Sebagai “kedok usaha terhormat”, Al membuka usaha jual beli furniture bekas di depan rumahnya.
Bergreen yakin bahwa di Prairie Avenue, keberadaan Mae dan Sonny seolah menjadi “penebusan” citra diri Al. “Meskipun dia memangsa kelemahan orang lain untuk hidup, reputasi positif di masyarakat sangat berarti baginya. Semakin jauh dia melakukan pemerasan dan semua dosa-dosanya, semakin ideal dirinya bagi keluarganya.” (Bersambung Bagian XII)
Dari berbagai sumber
Bagian X