SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Peristiwa pembacokan Novel, 15, warga Kecamatan Tegalrejo, Jogja, oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya saat pulang menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Mandala Krida, Sabtu (10/5/2014) merupakan tindakan kekerasan yang tidak bisa ditoleransi.

Hal itu diungkapkan ketua The Maident, Heri Santoso saat dihubungi, Minggu (11/5/2014). Ia mendesak kepolisian segera menindaklanjuti dan menangkap para pelaku karena sudah membuat resah masyarakat khususnya pendukung PSIM dari The Maident.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Selama ini, The Maiden diakuinya merupakan pendukung setia PSIM dimanapun bermain.

“Kalau tidak ditindaklanjuti saya khawatir kesabaran anggota kita hilang sehingga akan ada upaya pembalasan,” ancam dia. Sebab, diakui Heri, peristiwa kekerasan yang menimpa The Maident bukan pertama kali terjadi melainkan sering namun pengusutan dari kepolisian tidak pernah tuntas.

Kepala Polresta Jogja Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso, saat dihubungi, mengaku sudah mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan roda empat yang diduga milik pelaku.
Hingga, Minggu siang, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku. “Kita masih selidiki pelakunya,” tegas Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya